SuaraJawaTengah.id - Universitas Katolik atau Unika Soegijapranata atau sekarang lebih dikenal sebagai Soegijapranata Catholic University (SCU) Semarang memprioritaskan mahasiwa dalam kebijakan-kebijakan yang diambil kampus.
Hal ini ditekankan oleh Rektor SCU Semarang, Dr Ferdinandus Hindiarto, saat ngobrol bareng dengan awak media, kemarin.
Ferdinand menegaskan, kebijakan-kebijakan kampus diarahkan agar membuat mahasiswa menjadi nyaman dalam proses belajar dan mengembangkan diri.
“Dalam bagan kebijakan, kami membuat piramida terbalik, mahasiswa ada di urutan paling atas, nomor satu, kemudian di bawahnya ada tendik (tenaga pendidikan, red) dan dosen, kemudian pejabat (kampus), terakhir rektor,” katanya, Jumat (14/8/2025).
"Segala sesuatu harus diprioritaskan untuk mahasiswa. Maka student lounge di SCU ini sekarang banyak banget. Laboratorium juga jadi prioritas, untuk menjamin kompetensi lulusan," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia membeberkan mengapa seluruh kebijakan bermuara untuk kepentingan mahasiswa. Menurut dia, karena memang pendidikan tinggi itu adalah untuk mahasiswa dan dari mahasiswa.
“Rektornya gak penting. Ekstremnya gini, kampus itu gak ada rektor bisa jalan, tapi kalau gak ada mahasiswanya kan gak ada pendidikan,” tutur Ferdinand, yang mempunyai kepakaran pada bidang psikologi organisasi ini.
Saat disinggung soal komposisi mahasiswa, Ferdinand menyatakan, peserta didik SCU Semarang berasal dari beragam latar belakang sosial dan agama. Dituturkan, 40-45 persen mahasiswa beragama Katolik, sekitar 20-25 persen Kristen, sisanya mayoritas adalah Muslim.
Ia menekankan, SCU Semarang adalah kampus inklusif. Semua sivitas akademika berinteraksi tanpa sekat-sekat agama.
Baca Juga: Sedekah Kuota Pelanggan Tri Tembus 375 TB, Disulap Jadi 1.000 Router untuk Sekolah di Pelosok
“Sudah seharusnya kampus mendidik orang untuk menjadi inklusif. Jangankan yang berhijab, di sini sejumlah dosen adalah haji/hajah,” ucapnya.
Pun demikian soal beasiswa. SCU Semarang tak pernah membeda-bedakan latar belakang sosial maupun agama. Semua mahasiswa diperlakukan setara.
“Ada beasiswa, semua bisa dapat tanpa memandang sekat agama. Di organisasi mahasiswa juga begitu, periode kemarin Ketua BEM SCU muslim, kebetulan periode ini Katolik,” paparnya.
Memperlakukan semua orang setara, tanpa sekat agama, menurut Ferdinand merupakan salah satu semangat yang ditularkan oleh Albertus Soegijapranata, Uskup Agung Pertama dari Indonesia, yang namanya diabadikan di kampus SCU Semarang.
Ia bercerita, saat revolusi kemerdekaan Indonesia, negeri ini kesulitan pangan. Soegijapranata kemudian berkirim surat kepada Uskup Agung di berbagai negara lain di dunia, meminta bantuan pangan.
“Saat bantuan datang, itu bukan untuk umat Katolik saja, tetapi dibagikan kepada semua yang membutuhkan, semua diperlakukan setara,” ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota