- Rektor UNNES tegaskan laporan awal sebut Iko kecelakaan.
- Investigasi baru jalan bila ada aduan resmi keluarga.
- Publik sorot igauan Iko dan kejanggalan kronologi kasus.
SuaraJawaTengah.id - Pucuk pimpinan Universitas Negeri Semarang (UNNES) akhirnya buka suara secara tegas terkait misteri yang menyelimuti kematian salah satu mahasiswanya, Iko Juliant Junior.
Rektor UNNES, Prof. S. Martono, menyatakan bahwa pihak universitas saat ini berpegang pada laporan awal yang menyebut Iko meninggal akibat kecelakaan, namun siap memberikan bantuan hukum penuh jika keluarga membuat aduan resmi mengenai kejanggalan yang ada.
Di tengah derasnya arus informasi di media sosial yang menyoroti igauan "jangan dipukuli" dan luka lebam di tubuh Iko, Rektorat UNNES menegaskan tidak bisa bertindak hanya berdasarkan desas-desus.
"Laporan pertama kan kecelakaan, tapi isu berkembang katanya anak ini sempat mengigau 'jangan dipukul'. Ada juga beberapa yang menyampaikan bahwa ada ketidakwajaran," kata Prof. Martono di Semarang, Selasa (2/9/2025).
Meski mengakui telah mendengar isu tersebut, Martono menegaskan bahwa sikap resmi institusi harus didasarkan pada fakta dan laporan yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan sekadar kabar yang beredar.
Langkah investigasi dan bantuan hukum dari universitas baru bisa diaktifkan jika ada pemicu resmi dari pihak yang paling berhak, yaitu keluarga.
"Tentunya berangkatnya dari keluarga kan. Kalau keluarga menyampaikan ada ketidakwajaran (penyebab) anak saya meninggal, ya kami ikut membantu," tegasnya.
"Kami membantu bukan karena isu, tapi benar-benar ada aduan. Orang tua mengadu, lapor, entah lapor ke LBH, yang penting tertulis. Kami juga punya bantuan hukum, kita bantu."
Sikap ini menggarisbawahi posisi UNNES yang menghormati keluarga namun juga membutuhkan landasan formal untuk bergerak lebih jauh.
Baca Juga: Hak Politik Mbak Ita Selamat karena Dianggap Lansia, Vonis Korupsi Jadi Sorotan
Di sisi lain, pihak universitas juga menyoroti prestasi akademik almarhum yang membanggakan sebagai bentuk penghormatan.
Kepala Humas Unnes, Rahmat Petuguran, mengungkapkan bahwa Iko adalah mahasiswa berprestasi.
"Iko adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum angkatan 2024 yang memiliki prestasi akademik membanggakan, dibuktikan dengan IPK yang diperolehnya pada semester satu 3,59 dan semester dua 3,18," jelas Rahmat.
Pihak universitas juga telah menunjukkan duka cita mendalam dengan langsung bertakziah ke rumah duka sesaat setelah menerima kabar dan turut hadir dalam upacara pelepasan jenazah.
Meski Rektorat masih menunggu langkah keluarga, sejumlah kejanggalan terus menjadi sorotan publik.
Mulai dari informasi bahwa Iko diantar ke RSUP dr. Kariadi oleh anggota Brimob, hilangnya barang pribadi seperti ponsel dan almamater, hingga perbedaan lokasi kecelakaan antara versi polisi (Jalan dr. Cipto) dan keterangan teman (daerah Kalisari).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
BRI BO Slawi Gelar Cek Kesehatan dan Donor Darah Gratis, Wujud Peduli Masyarakat
-
7 Tempat Wisata Rembang Viral dan Hits Ini Siap Jadi Favorit Libur Akhir Tahun 2025
-
Kampung Natal Saloka 2025: Perayaan Nataru Penuh Kearifan Lokal dan Rekor Dunia!
-
PT Semen Gresik Kucurkan Rp1,05 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur Jalan Enam Desa
-
BRI Konsisten Salurkan Bantuan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Korban Bencana di Sumatera