- PSIS Semarang hadapi laga perdana
- PSIS sedian 200 tiket untuk penonton yang hadir di stadion
- Pelatih yakin Skuad terbaiknya akan berjuang penuh untuk PSIS
SuaraJawaTengah.id - Optimisme tinggi menyelimuti kubu PSIS Semarang jelang bergulirnya musim kompetisi Pegadaian Championship 2025/2026.
Manajemen dan tim pelatih Laskar Mahesa Jenar menyuarakan satu tekad yang sama: menjadikan musim ini sebagai panggung pembuktian untuk meraih prestasi yang lebih gemilang.
Persiapan matang dan penanaman mentalitas pejuang menjadi fondasi utama tim kebanggaan Kota Semarang ini.
Menghadapi laga perdana yang krusial, Direktur Utama PSIS, Agung Buwono, menyatakan bahwa seluruh elemen tim telah bekerja keras untuk memastikan kesiapan di segala lini.
Ia memompa semangat para pemain untuk tampil habis-habisan dan menunjukkan kualitas terbaik mereka di hadapan para pendukung setia.
"Semua persiapan sudah kami lakukan. Mari jadikan musim ini, musim pembuktian, optimis mampu memberikan prestesi yang lebih baik. Saya yakin kalian (pemain) mampu, kita bisa," ucap Agung saat sambuta Doa Bersama dengan para pemain, pelatih dan manajemen Rabu (10/9/2025) malam.
Seruan penuh keyakinan ini bukan tanpa dasar. Persiapan yang telah digeber sejak beberapa bulan lalu diharapkan membuahkan hasil maksimal di lapangan.
Antusiasme publik Semarang pun diantisipasi dengan baik oleh manajemen. Untuk pertandingan pembuka pada hari Minggu, 14 September 2025, melawan Persiku Kudus di Stadion Jatidiri, manajemen telah menyiapkan langkah awal untuk mengakomodasi para suporter.
"Untuk pertandingan hari Minggu 14 September 2025 sementara ada 2.000 tiket untuk 2 kategori vip, non vip," tambah Agung.
Baca Juga: PSIS Tunjuk Kahudi Wahyu sebagai Pelatih Kepala, Fokus Bangun Kerangka Tim Lokal Jelang Liga 2
Di sisi teknis, juru taktik PSIS, Coach Kahudi Wahyu Wibowo, menekankan filosofi yang lebih dari sekadar mengejar kemenangan.
Baginya, sepak bola adalah medium untuk membangun karakter, kepekaan sosial, dan rasa saling menghargai.
Ia ingin menanamkan nilai-nilai ini ke dalam skuadnya, membentuk tim yang solid tidak hanya di dalam, tetapi juga di luar lapangan.
"Sepak bola tidak hanya olahraga menggapai kemenangan, tapi pasti ada yang menang dan kalah," tutur Coach Kahudi.
"Sepak bola adalah kepekaan sosial, saling menghargai, susah bersama senang bersama. Respect terhadap lawan."
Filosofi ini diterjemahkan ke dalam sistem permainan yang menuntut komitmen tinggi dari setiap individu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
BRI Blora Gelar Khitan Massal, Meriahkan HUT ke-130 dengan Bakti Sosial
-
Mobilio vs Ertiga Bekas di Bawah Rp150 Juta: 7 Pertimbangan Penting Sebelum Membeli
-
BRI BO Slawi Gelar Cek Kesehatan dan Donor Darah Gratis, Wujud Peduli Masyarakat
-
7 Tempat Wisata Rembang Viral dan Hits Ini Siap Jadi Favorit Libur Akhir Tahun 2025
-
Kampung Natal Saloka 2025: Perayaan Nataru Penuh Kearifan Lokal dan Rekor Dunia!