Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 19 September 2025 | 11:03 WIB
Ilustrasi kisah Si Kaya dan Si Miskin dalam Surat Al-Kahfi. [ChatGPT]

Temannya yang mukmin menegurnya dengan lembut. Ia mengingatkan asal penciptaan manusia dari tanah dan setetes air mani, lalu menjadi laki-laki sempurna. Ia juga menasihati agar si kaya mengucapkan “Masya Allah, la quwwata illa billah” ketika memasuki kebunnya. Ungkapan ini menunjukkan bahwa semua nikmat hanya terwujud atas izin dan kekuasaan Allah

6. Kehancuran yang Mengguncang

Doa dan harapan sahabat yang beriman terwujud. Allah ﷻ menurunkan musibah sehingga kebun si kaya hancur lebur. Airnya hilang, hasil panennya musnah, hingga ia hanya bisa menyesali kesombongannya.

Ia menepuk-nepuk tangannya, tanda penyesalan mendalam, dan berkata, “Aduhai, kiranya dulu aku tidak memersekutukan seorang pun dengan Tuhanku”

7. Nikmat Iman Lebih Utama daripada Kekayaan

Kisah ini ditutup dengan penegasan bahwa nikmat iman dan agama jauh lebih berharga dibanding harta benda. Allah memberikan dunia kepada siapa saja, baik yang Dia cintai maupun yang tidak.

Tetapi iman dan Islam hanya diberikan kepada hamba pilihan-Nya. Inilah yang menjadi pembeda antara keberuntungan hakiki dan kesenangan semu

Kisah si kaya dan si miskin dalam Surat Al-Kahfi adalah cermin bagi kehidupan kita hari ini. Dunia hanyalah peran sementara—ada yang kaya, ada yang miskin.

Ketika diberi kelapangan, gunakan untuk kebaikan, bukan kesombongan. Ketika diuji dengan kesempitan, bersabarlah dan pegang teguh iman. Pada akhirnya, yang abadi hanyalah amal dan keimanan.

Baca Juga: Kode Redeem FF Hari Ini 18 September 2025: Banjir Skin Senjata dan Bundle Langka, Gratis!

Kontributor : Dinar Oktarini

Load More