- Surat Yasin disebut jantung Al-Quran karena merangkum inti sari ajaran tauhid dan hari akhir.
- Keutamaannya mencakup ampunan dosa dan pahala yang setara dengan 10 kali khatam Al-Quran.
- Membacanya diyakini memudahkan urusan dunia, meringankan sakaratul maut, dan menenangkan hati.
5. Kendaraan dan Suku Cadang
Sebagian besar kendaraan yang beredar di Indonesia merupakan hasil impor, mulai dari mobil, motor, truk, hingga bus. Meskipun ada yang dirakit di dalam negeri, sebagian besar komponennya tetap berasal dari luar negeri.
Selain kendaraan utuh, suku cadang aftermarket juga banyak dicari. Ini menjadi peluang besar bagi pelaku usaha yang ingin bermain di sektor otomotif.
6. Bahan Kimia Organik
Produk seperti alkohol, petrokimia, polimer, parafin, bensin, dan gas metana masih diimpor dalam jumlah besar. Barang-barang ini menjadi bahan utama bagi berbagai sektor industri seperti pupuk, alat kesehatan, hingga produk rumah tangga.
Karena banyak industri dalam negeri yang belum mandiri secara bahan baku, peluang impor di sektor ini masih terbuka lebar.
7. Biji-bijian dan Serealia
Jagung, kedelai, gandum, kacang-kacangan, dan beras termasuk kategori yang banyak diimpor. Indonesia memang negara agraris, tetapi produksi lokal seringkali belum mampu memenuhi kebutuhan nasional.
Faktor seperti gagal panen, cuaca ekstrem, dan permintaan varietas khusus membuat impor tetap diperlukan. Pelaku usaha bahan pangan bisa memanfaatkan peluang ini untuk mendatangkan pasokan dari luar negeri.
Baca Juga: Sejarah Tiwul, Warisan Leluhur Pengganti Nasi yang Kembali Dilirik
8. Limbah Industri Makanan
Meski terdengar aneh, limbah makanan justru menjadi salah satu komoditas impor yang laku di Indonesia. Limbah ini dimanfaatkan untuk pakan ternak dan industri pengolahan.
Nilai bisnisnya diperkirakan mencapai sekitar 2,9 miliar dolar AS. Contohnya, sisa hasil produksi makanan olahan yang masih bisa diolah ulang untuk kebutuhan peternakan.
9. Produk Kimia
Produk kimia impor terbagi menjadi dua jenis, yaitu bahan mentah dan produk jadi. Bahan mentah seperti klorin, merkuri, atau formaldehid digunakan untuk industri manufaktur.
Sedangkan produk jadi seperti sabun, sampo, deterjen, pemutih pakaian, dan insektisida digunakan di rumah tangga. Pasarnya besar dan stabil, karena hampir semua sektor industri membutuhkan bahan kimia secara rutin.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran