- Segera lepas kedua kutub aki mobil untuk menghentikan aliran listrik guna mencegah korsleting pada komponen elektronik sensitif.
- Jangan pernah mencoba menyalakan mesin setelah mobil terendam karena berisiko menyebabkan *water hammer* fatal pada ruang bakar.
- Hubungi layanan derek atau asuransi, periksa kontaminasi air pada semua oli, dan keringkan interior mobil secepatnya.
3. Hubungi Asuransi atau Bengkel dan Biarkan Mobil Diderek
Setelah aki dicabut dan kondisi stabil, segera hubungi bengkel, layanan towing, atau asuransi.
Jangan memaksa menghidupkan mesin dan jangan memindahkan mobil sendiri jika air masih tinggi.
Menyeret mobil saat ban atau rem masih terendam juga berisiko merusak bagian bawah kendaraan.
Situasi lebih berbahaya jika terjadi banjir bandang karena mobil dapat terseret arus.
Menderek mobil ke bengkel lebih aman dan mencegah kerusakan tambahan pada sistem kelistrikan dan sistem pelumasan.
4. Periksa Semua Oli untuk Menghindari Kerusakan Mesin
Jika tinggi air mencapai setengah ban atau lebih, air berpotensi masuk ke berbagai komponen pelumas. Semua jenis oli berikut wajib diperiksa:
- Oli mesin
- Oli transmisi
- Oli gardan
- Oli power steering
- Minyak rem
Jika oli berubah warna menjadi putih susu atau keruh, artinya sudah terkontaminasi air dan harus diganti segera.
Baca Juga: Awal Pekan Cuan: 4 Link DANA Kaget Siap Bikin Kantong Tebal Rp99 Ribu, Jadi Penyemangat Hari Ini!
Menjalankan mobil dengan oli tercampur air dapat membuat gesekan internal meningkat dan merusak mesin hanya dalam hitungan menit.
Jika oli mesin berubah menjadi susu, jangan jalankan mobil sama sekali. Panggil teknisi untuk menggantinya di tempat atau derek ke bengkel.
5. Bongkar dan Keringkan Interior Mobil
Jika air masuk ke kabin, segera bongkar jok, karpet dasar, dan peredam kabin.
Air yang terjebak di dalam kabin akan menimbulkan jamur, bakteri, bau busuk, karat, serta risiko kerusakan modul elektronik yang biasanya berada di bawah kursi. Banyak mobil modern menyimpan modul transmisi dan modul audio di area tersebut, sehingga kerusakan dapat sangat mahal.
Proses pengeringan interior idealnya dikerjakan profesional karena pemasangan ulang cukup rumit dan memakan waktu beberapa hari.
Jika dibiarkan lebih dari dua hari, kabin akan menjadi lembab dan menimbulkan jamur yang sulit dihilangkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Lelang on The Street, BRI Sapa Warga di CFD Blora, Kenalkan Peluang Investasi dan Kemudahan BRImo
-
La Suntu Tastio: Layanan Digital BRI Membuat Pengelolaan Keuangan Usaha Jadi lebih Praktis
-
Kolaborasi Lintas Budaya, BRI dan PSMTI Jawa Tengah Gelar Pengajian Kebangsaan di MAJT Semarang
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen
-
Urat Nadi Aceh Pulih! Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Mobilitas Kembali Normal