Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 13 Desember 2025 | 14:57 WIB
Jasindo Goes to Campus: Insurance for Smarter Risk Management di Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah, Jumat (12/12/2025). [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Asuransi Jasindo mengadakan program edukasi di Universitas Negeri Semarang pada 12 Desember 2025 tentang manajemen risiko cerdas.
  • Program tersebut menekankan bahwa asuransi adalah langkah strategis bagi Generasi Z mengamankan cita-cita finansial mereka.
  • Pentingnya literasi keuangan bagi mahasiswa ditekankan agar mereka menjadi pengguna sekaligus agen penyebar informasi asuransi.

SuaraJawaTengah.id - Kekhawatiran akan ketidakpastian ekonomi di masa depan semakin menghantui Generasi Z. Di tengah tantangan tersebut, kesadaran untuk memiliki resolusi finansial yang matang menjadi sebuah keharusan, dan pemahaman terhadap asuransi disebut menjadi salah satu kuncinya.

Isu ini mengemuka dalam program edukasi “Jasindo Goes to Campus: Insurance for Smarter Risk Management” yang digelar Asuransi Jasindo di Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah, Jumat (12/12/2025).

Acara ini menyoroti pentingnya literasi keuangan sebagai bekal utama bagi anak muda untuk menghadapi berbagai risiko kehidupan.

Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Brellian Gema Widayana, menyatakan bahwa inisiatif ini dirancang untuk mengubah cara pandang generasi muda terhadap perlindungan finansial.

Menurutnya, asuransi bukan lagi produk yang relevan hanya saat terjadi musibah, melainkan sebuah langkah strategis untuk mengamankan cita-cita.

"Melalui kegiatan ini, kami berharap kesadaran mengenai pentingnya perlindungan finansial dapat menjadi bagian dari resolusi generasi muda dalam mempersiapkan langkah yang lebih matang di tahun berikutnya,” ujar Brellian Gema Widayana dikutip dari keterangan tertulis pada Sabtu (13/12/2025).

Pendekatan ini sejalan dengan pandangan para ahli yang melihat Gen Z sebagai kelompok yang paling rentan terhadap guncangan finansial, namun sekaligus menjadi target pasar terbesar di masa depan.

Kepala Biro Kantor Berita Antara Jawa Tengah, Teguh Imam, yang menjadi panelis, menekankan perlunya komunikasi yang efektif agar pesan mengenai asuransi mudah diterima.

“Perlu dipahami bagaimana pesan yang ingin disampaikan mengenai asuransi ini dapat diterima publik, khususnya Generasi Z. Karena mereka adalah pengguna terbesar dari produk-produk asuransi ke depan. Pemahaman sejak dini menjadi penting agar tidak sekedar mengetahui bahwa asuransi itu tidak hanya seputar kesehatan, jiwa, pendidikan dan ketenagakerjaan. Tapi banyak produk-produk lain yang dapat dijadikan fondasi keuangan sejak dini,” jelas Teguh Imam.

Baca Juga: Ombudsman Turun Tangan, Desak Polisi Buka-bukaan Soal Kematian Janggal Iko Juliant

Pentingnya edukasi sejak dini juga diamini oleh kalangan akademisi.

Akademisi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Negeri Semarang, Endang Sutrasmawati, melihat mahasiswa memiliki peran ganda: sebagai calon pengguna produk keuangan dan sebagai agen penyebar informasi.

“Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat akademis diharapkan bisa menyebarkan informasi akan pentingnya peran asuransi bagi masyarakat untuk mengurangi resiko kerugian yg mungkin akan dialami karena sesuatu hal,” kata Endang.

Kolaborasi antara industri dan institusi pendidikan dinilai menjadi jembatan vital untuk mengatasi tantangan rendahnya literasi keuangan. Asuransi Jasindo sendiri menegaskan komitmennya untuk tidak hanya menjadi penyedia jasa, tetapi juga mitra dalam pemberdayaan pengetahuan.

“Asuransi Jasindo hadir tidak hanya sebagai penyedia perlindungan, tetapi juga melalui upaya pemberdayaan pengetahuan. Kepedulian terhadap edukasi literasi keuangan bagi generasi muda menjadi bagian dari pelayanan kami yang bertujuan untuk memastikan setiap individu merasa didampingi dalam menata masa depannya,” kata Brellian.

Load More