Pose Dua Jari, 7 Petugas Lapas Kelas 1 Semarang Dimutasi ke Nusakambangan?

Marasidin mengatakan tujuh petugas Lapas Kelas 1 Semarang tidak dimutasi, tapi penugasan di Lapas Besi Nusakambagan.

Dwi Bowo Raharjo
Selasa, 09 April 2019 | 20:24 WIB
Pose Dua Jari, 7 Petugas Lapas Kelas 1 Semarang Dimutasi ke Nusakambangan?
Tujuh petugas Lapas Kelas 1 Semarang dipindahkan ke Lapas Besi Nusakambangan oleh Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah diduga karena melakukan pose salam dua jari. (Istimewa/media sosial)

SuaraJawaTengah.id - Tujuh petugas Lapas Kelas 1 Semarang yang melakukan pose salam dua jari dipindahkan ke Lapas Besi Nusakambangan oleh Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah. Ketujuh orang tersebut dipindahkan diduga karena memperihatkan dukungannya pada salah satu pasangan calon di Pilpres 2019.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, foto ketujuh petugas Lapas Semarang ini diposting di Instagram pada September 2018. Beberapa di antaranya mengenakan lencana bertulisan 'Lapas 1 Semarang'.

Foto itu kemudian diposting kembali ke akun Instagram pada bulan Maret 2019 dan disangkut pautkan dengan isu politik mendekati Pemilu 2019.

Pihak Kantor Wilayah Jateng Kementerian Hukum dan HAM RI, membantah jika ketujuh ASN Lapas Kelas 1 Semarang tersebut dipindah karena pose salam dua jari.

Baca Juga:CEO Twitter Cuma Digaji Rp 19.000 di Sepanjang 2018

"Mereka tidak dimutasi tapi sifatnya penugasan di Lapas Besi Nusakambagan," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Jateng Kemenkumham RI Marasidin, saat dikonfirmasi, Selasa (9/4/2019).

Meski demikian, Marasidin tidak membantah jika foto pose 'dua jari' yang beredar adalah ASN petugas Lapas 1 Semarang. Tapi, dia menegaskan, foto tersebut tidak terkait dengan Pemilu 2019.

Marasidin menjelaskan, jika pemindahan ketujuh petugas Lapas Kelas 1 Semarang ke Lapas Besi Nusakambangan terkait akan digelarnya Hari Bakti Pemasyarakatan tahun ini yang digelar di Nusakambangan.

"Jadi memang ada ketentuan buat mereka sebagai ASN, penugasan dalam rangka persiapan Hari Bakti Pemasyarakatan. Sekali lagi bukan dimutasi," terangnya kembali. (Adam Iyasa)

Kontributor : Adam Iyasa

Baca Juga:Bongkar Sindikat Perdagangan Orang, Polisi: Jaringan Maroko Jual 500 WNI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini