“Akhirnya kami bawa ke RS Margono atas rujukan rumah sakit tersebut sekitar pukul 09.00 WIB. Namun, setelah selama 6 jam mendapat perawatan, nyawanya tidak tertolong,” katanya.
Mengenang sosok ayahnya, Novi Purwanti yang masih belum percaya dengan kejadian yang begitu cepat ini mengatakan jika ayahnya memang hanya mengeluh kelelahan, tidak lebih. Baginya, sosok Slamet adalah seorang yang suka ngobrol dengan anak-anaknya.
“Kalau pulang ia selalu dekat dengan keluarga, sering ngajakin cucu bermain,” katanya.
Setelah tiadanya sosok suami dan ayah, keluarga hanya berharap semoga amal ibadah almarhum bisa diterima. “Saat ini, kami hanya bisa mendoakannya,” katanya.
Baca Juga:2 Pekerja China Jadi Korban Penculikan di Nigeria
Sementara itu, berdasar dari informasi dan berita media nasional, dikabarkan untuk para petugas penyelenggara yang meninggal ini akan mendapatkan santunan dari pemerintah. Namun, ketika dikonfirmasi ke KPU Banyumas, hal ini belum ada perkembangan informasi.
Sedangkan dari Pemkab, kata Bupati Banyumas, Achmad Husein yang dihubungi via Whatsapp mengatakan direncanakan akan menyalurkan bantuan, santunan atau tali asih kepada keluarga. Namun, belum bisa dipastikan kapan dan bagaiamana proses penyalurannya. “Ya ada, tapi apa dan bagaimana, saya rapatkan dulu. Kita sedang carikan sumber dananya,” kata Husein.