Menghilang saat Disuruh Ngaji, Pelajar SD Tewas Mengambang di Sungai Sragen

Mereka berangkat ke sungai dengan mengendarai sepeda ontel karena jarak rumah dan sungai sekitar 1 kilometer pada pukul 14.00 WIB.

Agung Sandy Lesmana
Rabu, 08 Mei 2019 | 10:01 WIB
Menghilang saat Disuruh Ngaji, Pelajar SD Tewas Mengambang di Sungai Sragen
Pelajar SD tenggelam di Sungai Kedung Aron, Sragen. (dok. polisi)

SuaraJawaTengah.id - Seorang bocah laki-laki bernama Dicky Ardiansyah ditemukan tewas mengambang di Sungai Kedung Aron Dukuh Perno RT 20, Desa Jatitengah, Sukodono, Sragen, Jawa Tengah, Selasa (7/5/2019) pukul 23.00 WIB. Hilangnya pelajar kelas V SD tersebut sempat ramai di Facebook karena hanya ditemukan sepeda ontel yang digunakannya di pinggiran sungai.

Kasubbag Humas Polres Sragen AKP Agus Jumadi menjelaskan peristiwa nahas yang menimpa cucu Suyono, warga Jatitengah RT 011, Sukodono, itu semula pergi ke sungai untuk mandi bersama dua orang temannya, Saiful, pelajar kelas II SD, dan Milka, seorang pelajar kelas I SD.

Mereka berangkat ke sungai dengan mengendarai sepeda ontel karena jarak rumah dan sungai sekitar 1 kilometer pada pukul 14.00 WIB.

“Pada pukul 17.00 WIB, kakek Dicky, yakni Suyono mencari korban karena waktunya mengaji belum pulang. Tetangga mengabarkan bila Dicky sempat mandi bersama Saiful dan Milka. Setelah dicek ternyata Saiful dan Milka sudah di rumah masing-masing. Setelah diperiksa di pinggir sungai ternyata hanya menemukan sepeda ontel Dicky saja. Sejak saat itu warga mencari Dicky dan baru ditemukan pukul 23.00 WIB,” ujar Agus seperti dikutip Solopos.com--jaringan Suara.com, Rabu (8/5/2019).

Baca Juga:Kampanye di Masjid, Ketua BPN Solo Dituntut 5 Bulan Bui

Dia mengatakan Bayan Jatitengah Suratno melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sukodono. Dari laporan itu, Kapolsek AKP Bambang Erwadi berkoordinasi dengan Unit Identifikasi Satreskrim Polres Sragen dan petugas puskesmas setempat. Tim gabungan itu memeriksa jenazah Dicky.

“Dari hasil pemeriksaan tim medis tidak menemukan tanda-tanda kekerasan terhadap tubuh korban. Dari pihak keluarga ikhlas menerima dan tidak bersedia jenazah diautopsi yang dibuktikan dalam surat pernyataan. Kemudian jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” kata Agus.

REKOMENDASI

News

Terkini