"Hari ini menjelang tanggal 22 Mei kok masih ramai, maka kita coba dinginkan dengan warga yang beragam. Dengan representasi itu ada harapan simbolik yang kita berikan pada masyarakat, kita akan mendinginkan situasi ini ayo kita terima secara konstitusional putusan apapun, kita ikuti semua progresnya karena itu perintah undang-undang," jelasnya.
Dari pertemuan itu, lanjut Ganjar, akan dibuat agenda untuk bicara Indonesia jauh ke depan. Termasuk sistem pemilu yang rumit, dan beberapa agenda ke depan agar Indonesia semakin matang berdemokrasi.
"Setelah itu kita berjanji untuk keliling seluruh Indonesia dan silaturahminya kita pindah-pindah. Bisa ke Semarang, Lombok, Banyuwangi," katanya.
Ganjar juga tak mempermasalahkan jika ada saja beberapa pihak yang menganggap pertemuan tersebut tidak membawa dampak kebaikan pada masyarakat.
Baca Juga:Minta Masyarakat Jateng Tak Ikut Aksi 22 Mei, Ganjar: Mengaji Saja Yuk
"Biarkan saja, jangan dipusingkan dengan prasangka-prasangka negatif yang justru menguras energi tersebut. Kita siap dipuji tapi juga siap dicaci," katanya.
Bahkan ada beberapa pihak yang nyinyir menyatakan jika pertemuan itu adalah kelompok arisan para kepala daerah yang kurang bermanfaat.
"Nyinyirisme ini selalu muncul, apapun yang kita omongkan jadi persoalan. Terus ada yang bilang itu kelompok arisan, ya sudah kalau memang dengan arisan bisa menyelesaikan persoalan-persoalan ya sudah kita akan arisan saja. Pokoknya persoalan harus selesai dan harus ada yang menginisiasi. Bukan jadi kompor," tukas Ganjar.
Kontributor : Adam Iyasa
Baca Juga:Periksa Ganjar Pranowo, KPK Masih Telisik Anggaran Proyek e-KTP