Hal itu, lanjut Setyoajie, disebabkan molekul udara di daerah pegunungan lebih renggang dari pada dataran rendah, sehingga sangat cepat mengalami pendinginan. Khususnya pada saat cuaca cerah tidak tertutup awan atau hujan.
"Dampaknya adalah uap air di udara akan mengalami kondensasi pada malam hari dan kemudian mengembun untuk menempel jatuh di tanah, dedaunan atau rumput. Fenomena inilah yang dikenal sebagai frost atau oleh masyarakat Dieng dengan istilah bun upas," kata Setyoajie.
Kontributor : Teguh Lumbiria
Baca Juga:Suguhkan Musik di Suhu 3 Derajat Celcius, Dieng Festival Sukses!