Lebih lanjut disampaikan, sumur yang digali oleh penduduk setempat menembus kantong-kantong gas di dekat permukaan yang cukup banyak tersebar di jalur rembesan minyak dan gas bumi tersebut.
“Gas bumi dari bawah permukaan merembes ke permukaan dan mengisi rekahan-rekahan batuan di dekat permukaan, sehingga ketika ditembus oleh bor sumur, tekanannya cukup tinggi, tapi cepat pula menurun,” kata dia.
Pihaknya memastikan, fenomena semburan gas tersebut tidak berbahaya dan tidak seperti semburan lumpur di Sidoarjo. Karena tatanan geologi di Banyumas berbeda dengan Sidoarjo. Secara geografis, Banyumas tidak terdapat gunung lumpur di bawah permukaan seperti di Sidoarjo.
“Adanya rembesan minyak dan gas ini dapat dilihat pula sisi positifnya bahwa cekungan di Banyumas dan sekitarnya berpotensi untuk menghasilkan minyak dan gas bumi, sehingga dapat menambah produksi nasional migas dan menumbuhkan ekonomi di Banyumas dengan adanya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas,” kata dia.
Baca Juga:Ada Bajaj Kuning Mengaspal di Kroya
Kontributor : Teguh Lumbiria