SuaraJawaTengah.id - Video aksi perisakan verbal sekaligus fisik yang dilakukan sejumlah siswi SMP di Kendal, Jawa Tengah, viral di media sosial.
Dalam dua video berdurasi 55 detik itu, tampak seorang siswi menjadi bulan-bulanan sejumlah siswi lainnya di komplek Stadion Utama Kebondalem Kendal.
Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal prihatin terhadao video perundungan tersebut dan masih menyelidiki.
Pada video, diperlihatkan seorang siswi di-bully oleh sejumlah temannya beredar luas di media sosial baik Facebook, Instagram dan WhatsApp.
Baca Juga:Fakta-fakta Kematian FA, Bocah SD yang Diterpa Isu Tewas karena Di-bully
Terlihat seorang remaja putri yang mendapatkan perlakuan kasar baik fisik dan verbal dari para pelaku perundungan yang diduga merupakan teman satu perkumpulan mereka.
Kata-kata kasar juga dilontarkan kepada salah seorang siswi yang belum diketahui identitasnya. Dalam video tersebut juga terlihat korban hanya terdiam atas perlakuan pelaku terhadapnya.
Sementara yang merekam aksi perundungan itu juga merupakan remaja putri. Video kekerasan dan perundungan siswi SMP ini diduga terjadi di komplek Stadion Utama Kebondalem Kendal Jumat (20/9/2019) siang.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Wahyu Yusuf mengaku sangat prihatin dengan aksi yang ada didalam video tersebut.
Wahyu mengatakan, pihaknya sudah mengantongi nama-nama siswi yang melakukan perundungan dan berupaya melakukan pendekatan dan pembinaan.
Baca Juga:Terganggu Teror dan Bully Di Medsos, Abdul Aziz Siap Lapor Polisi
“Siswi dalam video tersebut tidak satu sekolah, melainkan beberapa sekolah negeri dan swasta di Kendal,” katanya ditemui Sabtu (21/9/2019) pagi oleh Ayosemarang.com—jaringan Suara.com.
Wahyu menambahkan, pelaku yang melakukan kekerasan diketahui sudah pindah-pindah sekolah karena mempunyai perilaku yang tidak baik.
“Dinas pendidikan sudah meminta kepada sekolah untuk melakukan pembinaan termasuk dengan keluarga karena peran pendidikan bukan hanya disekolah tetapi di lingkungan keluarga,”imbuhnya.
Video aksi perundungan ini diduga dilakukan di dua tempat yakni belakang stadion dan gerbang utara stadion.
Dinas pendidikan akan segera melakukan pembinaan baik pelaku dan korban serta siswi yang ada di dalam video tersebut, termasuk memanggil orangtuanya agar diberikan pembinaan.