Gubernur Ganjar: Tak Mudah Tim Medis Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan

Harus dapat bintang tanja jasa.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 13 April 2020 | 15:26 WIB
Gubernur Ganjar: Tak Mudah Tim Medis Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (Twitter/ganjarpranowo)

SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sadar jika seseorang yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan tidak lah mudah. Prosedur yang dijalankan rumit, salah satunya harus mendapatkan bintang tanda jada.

Ganjar pun akan memberikan itu ke tim medis pasien virus corona yang meninggal dunia. Mereka harus punya bintang tanda jasa untuk bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

"Kemarin saya usulkan para dokter, perawat, dan tenaga medis yang meninggal dalam perjuangannya melawan Covid-19 dapat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Ternyata itu administrasinya tidak mudah, harus ada bintang jasa, maka saya usulkan dokter, perawat, tenaga medis di seluruh Jateng yang menangani Covid-19 mendapat bintang jasa," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Semarang, Senin (13/4/2020).

Usulan tersebut sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo melalui Sekretariat Militer Presiden dan berdasarkan hasil komunikasi yang dilakukan, pihak pemerintah menyambut baik usulan itu.

Baca Juga:Doni Monardo: PSBB Daerah Bukan Ditolak Tapi Belum Memenuhi Syarat

"Ini upaya kami memberikan penghargaan tertinggi kepada mereka para pejuang kemanusiaan di Jateng," ujarnya usai memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di Gradhika Bhakti Praja, kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah.

Ia juga meluruskan informasi yang beredar di masyarakat terkait dengan penyiapan lokasi pemakaman di Taman Makam Pahlawan bagi tenaga medis yang meninggal dunia saat menangani Covid-19. Usulan itu mendapat kritikan dari salah satu dokter yang disampaikan melalui akun Twitter dan meminta agar Gubernur Ganjar lebih memikirkan kebutuhan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis daripada menyiapkan tempat pemakaman.

Usulan itu, kata dia, diambil bukan untuk mendoakan para dokter, perawat, dan tenaga medis meninggal, namun ingin memberikan penghormatan tertinggi kepada mereka dan itu konteksnya karena sebelumnya ada penolakan sehingga dirinya mengeluarkan kebijakan itu.

"Itukan karena sebelumnya ada penolakan, kalau begini terus kan tidak boleh, maka kami mengusulkan mereka tenaga medis yang gugur karena berjuang melawan COVID-19 dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Namun ternyata niat baik saya salah diterima oleh salah seorang dokter dan kemudian mengkritik saya di medsos," katanya.

Ia memastikan semua kebutuhan APD tenaga medis di Jateng masih tercukupi dan seluruh rumah sakit yang menjadi rujukan COVID-19 di Jateng sudah terpenuhi kebutuhannya.

"Untuk APD semua aman, yang kurang hanya masker N95. Alhamdulillah besok datang bantuan sebanyak 10.000 masker N95 dan itu pasti membuat lega. Kami tidak pernah tinggal diam untuk memberikan yang terbaik bagi para tenaga medis di Jateng agar bisa bekerja dengan aman dan nyaman," ujarnya. (Antara)

Baca Juga:Razia Corona, Oknum Polisi Justru Sekap dan Perkosa 2 Turis Asal Mongolia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini