Sumber Corona, Kampung Masjid Joyotakan Solo Diisolasi, Dijaga Tentara

Di lokasi, kampung itu ditutup dan dijaga ketat polisi dan tentara.

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 17 Mei 2020 | 15:06 WIB
Sumber Corona, Kampung Masjid Joyotakan Solo Diisolasi, Dijaga Tentara
Kawasan Kelurahan Joyotakan diisolasi karena menjadi sumber penularan virus corona. (Solopos)

SuaraJawaTengah.id - Kawasan Kelurahan Joyotakan diisolasi karena menjadi sumber penularan virus corona. Di lokasi, kampung itu ditutup dan dijaga ketat polisi dan tentara.

Sebanyak 90 keluarga di dua RT di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo, menjalani isolasi wilayah. Itu menyusul ada satu warga yang merupakan jemaah di masjid setempat positif terinfeksi virus corona.

Sebanyak 7 warga kontak erat pasien yang berasal dari keluarga dan jemaah lainnya menunjukkan positif virus corona hasil rapid test.

Isolasi wilayah di Joyotakan dilakukan mulai Sabtu (16/5/2020) kemarin. Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menjelaskan jika warga kampung tidak boleh keluar masuk.

Baca Juga:2 Cucunya Positif Corona Tertular Kakek yang Tarawih di Masjid Joyotakan

Hanya saja, warga yang menjalani isolasi bakal mendapat logistik dari Pemkot.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, anggota jemaah masjid yang positif corona itu terkonfirmasi pada Kamis (7/5/2020) sebagai kasus ke-25 di Kota Bengawan. Dia diduga tertular saat mengikuti salat berjamaah di masjid. Pria berusia 63 tahun itu yang bekerja di toko mebel itu tidak punya riwayat perjalanan keluar kota.

Sehari setelah anggota jemaah masjid di Joyotakan, itu dinyatakan positif corona, perwakilan Kantor Kementerian Agama bersama Muspika Serengan langsung mendatangi takmir masjid setempat pada Jumat (8/5/2020).

Dua kali petugas dari Kemenag Solo mendatangi takmir masjid guna mengimbau agar kegiatan ibadah berjamaah ditiadakan sementara karena ada jemaah yang positif corona. Namun, takmir masjid menolak dengan alasan telah menerapkan protokol kesehatan sehingga tetap menggelar salat jamaah.

Selain itu, takmir menyebut kegiatan ibadah di masjid tersebut adalah keinginan dari jamaah. Kemenag mengaku tidak berwenang melarang penyelenggaraan ibadah karena Solo tidak sedang menjalani pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca Juga:Sumber Penularan Corona, Pemkot Solo Karantina Wilayah Masjid Joyotakan

Sementara itu, tujuh orang kontak pasien corona tersebut masih menunggu hasil tes swab tenggorokan untuk memastikan positif atau negatif Covid-19. Mereka kini dirawat di RSUD Bung Karno Solo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini