SuaraJawaTengah.id - Niat menyambung hidup di usia yang sudah senja, Khotimah (70) atau yang akrab dipanggil Mbah Khotim Warga Jangli, Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari Kota Semarang malah menjadi korban penipuan saat jualan.
Cerita bermula ketika Mbah Khotim didatangi seorang perempuan saat berjualan di sekitar Jangli. Melihat ada pembeli, akhirnya Mbah Khotim menaruh barang jualannya di tepi jalan.
Selang beberapa saat, perempuan tersebut bilang kepadanya ingin memborong makanan yang dijual Mbah Khotim. Namun, dengan syarat Mbah Khotim ikut ke rumah perempuan tersebut.
"Aku mau beli semuanya, soalnya mau ada acara, tapi ikut ke rumah saya ya, mbah," jelas Mbah Khotim menirukan perkataan perempuan tersebut di rumahnya, Kamis (13/8/2020).
Baca Juga:Tipu Polisi Rp 1,35 Miliar, Pelaku Ternyata Tersangka Korupsi Rp 5,9 M
Perempuan tersebut memaksa Mbah Khotim dengan alasan uangnya ketinggalan di rumahnya. Karena Mbah Khotim terlanjur percaya, akhirnya ia bersedia untuk ikut ke rumahnya.
Sebelum Mbah Khotim naik di motornya, perempuan tersebut memberi saran agar dompet Mbah Khotim digantungkan di jok depan motornya. Karena tak tahu jika perempuan tersebut berniat jahat, Mbah Khotim mengikuti apa yang dikatakan wanita tersebut.
"Saat itu saya diajak ke rumahnya, katanya uangnya ketinggalan di rumah. Karena mau memborong jajanan yang saya jual, akhirnya saya percaya," ucapnya.
Apalagi, lanjutnya, perempuan tersebut tidak memakai helm. Sehingga dia mengira rumahnya tak jauh dari lokasi tempatnya berjualan saat itu.
Namun, ketika berada di tengah perjalanan, ternyata apa yang dipikirkan Mbah Khotim tidak terjadi. Perempuan tersebut malah mengajak Mbah Khotim ke sebuah tempat yang jauh.
Baca Juga:Dijanjikan Kerja di PLN, Sri Utami Malah Rugi Rp3,3 Juta Usai Kena Tipu
"Saat itu saya tanya, kok tidak sampai-sampai tho, terus perempuan tersebut bilang sebentar lagi," ujarnya.
Sesampainya di sebuah tempat yang sepi, Mbah Khotim diturunkan. Saat itu perempuan tersebut bilang jika rumahnya tak jauh dari tempat Mbah Khotim diturunkan.
"Setelah saya diturunkan, perempuan itu menunjuk sebuah rumah di dekat saya diturunkan," ucapnya.
Setelah menurunkan Mbah Khotim, perempuan tersebut membawa beberapa makanan yang dijual Mbah Khotim berupa donat, tahu bakso, intip dan sate telur beserta dompetnya yang berisi Rp 400 ribu hasil jualan hari itu.
"Saat itu, dia membawa makanan yang saya jual dan dompet saya. Ya saya tidak berani teriak karena saya kira dia benar-benar akan memborong," keluhnya.
Namun, sekitar satu jam Mbah Khotim menunggu perempuan tersebut untuk memberi uang dari makanan yang diborong. Namun perempuan yang telah menipu Mbah Khotim itu tak pernah kembali.
"Jika ditanya sedih ya sedih, tapi ya tidak marah wong orangnya sudah tidak ada," jawabnya.
Karena menjadi korban penipuan, di usianya yang sudah uzur Mbah Khotim terpaksa berjalan kaki sekitar 2 kilometer lebih untuk pulang. Hal itu terpaksa ia lakukan karena tidak punya uang serupiah pun.
"Saya sempat bingung mau gimana ini cara pulangnya, akhirnya saya jalan kaki saja," pungkasnya.
Kontributor : Dafi Yusuf