Tepergok Bawa Jeriken, Amir Bentak Mertua Sebelum Bakar Istri-Anak di Rumah

Kepada polisi, saksi mengaku sempat dibentak dan diminta tak ikut campur urusan rumah tangga Amir. Tak lama setelah cekcok, tak terdengar suara dari kamar tersebut.

Agung Sandy Lesmana
Minggu, 30 Agustus 2020 | 11:28 WIB
Tepergok Bawa Jeriken, Amir Bentak Mertua Sebelum Bakar Istri-Anak di Rumah
Ilustrasi--kasus suami bakar istri. (Suara.com/Dimas Angga P)

SuaraJawaTengah.id - Pria bernama Amir yang nekat membakar istri dan anaknya hingga tewas ternyata sempat dipergoki sang mertuanya, Rokayah sebelum kejadian nahas di kediaman meraka di Desa Karangsari, Bojong, Pekalongan, Jawa Tengah.

Kasat Reskrim Polres Pekalongan, AKP Poniman seperti dikutip Suara.com dari Solopos.com, Minggu mengatakan, saksi sempat memergoki menantunya itu membawa jeriken berukuran 5 liter saat masuk ke kamar.

Berdasarkan keterangan saksi, pemicu aksi tersebut bermula dari cekcok dengan istrinya sejak Jumat sore.

"Keduanya cekcok dari sore hingga malam," kata dia.

Baca Juga:Bakar Istri dan Anak saat Tidur, Amir Sempat Beli Bensin Rp 50 Ribu ke SPBU

Setelah merasa ada yang janggal, Rokayah lalu memberitahu suaminya, Khuzaeri.

Keduanya lalu mendatangi tetangga yang juga kerabatnya Muhamad Aris untuk mengecek.

Kekhawatiran keluarga pun kian menjadi, saat mengetahui pintu kamar itu dalam kondisi terkunci dan terdengar suara cekcok.

Kepada polisi, saksi mengaku sempat dibentak dan diminta tak ikut campur urusan rumah tangga Amir. Tak lama setelah cekcok, tak terdengar suara dari kamar tersebut.

Namun, Sabtu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, keluarga mencium bau bensin yang menyengat dari dalam kamar tersebut.

Baca Juga:Detik-detik Suami Bakar Anak Istri di Pekalongan, Siramkan 5 Liter Pertamax

Sebelum peristiwa sadis itu, pelaku sempat terekam CCTV berada di Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) Bojong, Jumat malam.

Dari pantauan CCTV, terlihat Amir membawa jeriken berkapasitas 5 liter. Dari keterangan petugas SPBU, Amir membeli pertamax senilai Rp 50.000.

"Dari hasil pemeriksaan dan penyelidikan kami, bahwa pelaku ini membeli bahan bakar pertamax kurang lebih Rp 50.000 yang dimasukkan ke dalam jeriken," kata Poniman.

eluarga sempat mencoba mendobrak pintu namun gagal. Saat ditemukan ketiganya dalam kondisi pingsan dan mengalami luka bakar.

"Pertamax tersebut disiram-siramkan termasuk kasurnya dan posisi anak dan istriya dalam keadaan tidur. Anak dan istrinya tersadar setelah api membesar membakar sebagian daripada tubuh dan barang-barang yang ada di dalam kamar tersebut," jelas Poniman.

Sementara itu, saksi Aris mengaku baru pulang kerja saat dipanggil pamannya Khuzaeri. Aris pun sempat mendobrak pintu kamar Amir dan Muamalah saat sudah terlihat ada api.

"Saya dobrak tidak bisa, tidak tahunya kok sudah ada api di posisi kamar yang terkunci. Saya minta tolong warga, warga pada datang. Lha terus pintunya kan terbakar saya dorong, saya nolongin kondisi korban sudah luka bakar semuanya, api masih menyala," urai Aris.

Amir dan keluarganya itu akhirnya berhasil dievakuasi dalam kondisi pingsan dan mengalami luka bakar.

Anak-Istri Meninggal

Muamalah dan balitanya Nafisa lalu dilarikan warga ke RSUD Kajen sedangkan Amir dievakuasi ke RSI Pekajangan.

Nahas, Nafisa meninggal dunia pukul 09.50 WIB, kemudian disusul sang ibu pada pukul 13.00 WIB.

Jenazah ibu dan anak ini dimakamkan berdampingan di tempat permakaman umum (TPU) desa setempat. Sementara pelaku yakni Amir dilaporkan juga mengalami luka bakar dan masih dirawat di RSI Pekajangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini