Kasus COVID-19 Melonjak, Dinkes Jateng Klaim Ada Kesalahan Data di Pusat

Satgas COVID-19 merilis Kota Semarang menjadi daerah tertinggi kasus terkonfirmasi positif COVID-19

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 02 September 2020 | 21:13 WIB
Kasus COVID-19 Melonjak, Dinkes Jateng Klaim Ada Kesalahan Data di Pusat
Ilustrasi Covid-19 (Unsplash/Adam Niescioruk)

"Kemarin kita sudah meminta konfirmasi kepada Satgas COVID-19 pusat, namun belum ada respon," jelasnya.

Menurutnya, data yang dirilis pusat beda dengan data Dinkes Kota Semarang. Sampai saat ini jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang masih aktif berdasarkan data yang dihimpun dari seluruh rumah sakit rujukan, puskesmas dan rumah isolasi Rumdin mencapai 346.

"Jumlah tersebut terdiri dari pasien ber-KTP Semarang dan 143 luar Semarang sehingga total kasus aktif mencapai 489. Saya kaget mendengar Kota Semarang dengan 2.317 kasus aktif COVID-19," katanya. 

Ia meyakinkan jika sampai saat ini kasus aktif COVID-19 di  Semarang masih jauh di bawah 2000. Untuk itu Hakam belum tau sumber data yang dirilis pusat.

Baca Juga:Sudah 40 Persen, Vaksin Merah Putih Diharapkan Diproduksi Awal Tahun 2021

"Kaget saya, karena berdasarkan data info covid kami tidak demikian," ujarnya.

Ia sudah instruksikan kepada tim IT  untuk segera mengkomunikasikan data tersebut ke pusat soal data yang baru dirilis Kemenkes pada Senin (31/8/2020) lalu.

"Tak ada lonjakan kasusnya, penambahan jumlah kasus baru di kota Semarang selama satu minggu terakhir stabil," katanya.

Ia mengakui, memang terdapat kasus baru pada Minggu (30/8/2020) yang lalu, namun tidak banyak dan jumlahnya masih bisa dikendalikan.

"Terakhir, minggu 30 Agustus kemarin jumlah akumulatif kita justru turun 19 kasus," imbuhnya.

Baca Juga:Cegah Penularan Covid-19, Baznas dan ITB Kembangkan Kecerdasan Buatan

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini