Moetiah, Korban G30S PKI Asal Kendal yang Pandai Qiro dan Nyinden

Kuburan di Hutan Plumbon menjadi saksi pergerakan Partai Komunis Indonesia (PKI), dan menjadi situs edukasi sejarah persekusi korban perang oleh UNESCO

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 30 September 2020 | 07:30 WIB
Moetiah, Korban G30S PKI Asal Kendal yang Pandai Qiro dan Nyinden
Kuburan massal korban G30S PKI di Hutan Plumbon Kota Semarang (Suara.com/Dafi Yusuf) 

Cara tersebut, menurutnya lebih efektif untuk memberi edukasi kepada warga sekitar. Meski demikian, saat itu ia tak mau menyentuh soal ideologi karena Yunantyo tak mau menciptakan rasa dendam. 

"Saat itu kami hanya ingin agar jenazah yang ada di Hutan Plumbon dimakamkan dengan layak," imbuhnya. 

Merespon soal wacana pemutaran film G30S PKI yang disutradarai mendiang Arifin C Noer, menurutnya pemerintah harus membuat film lagi yang lebih menonjolkan rekonsiliasi. 

"Menurut saya, pemerintah membuat film sendiri dengan kajian yang detail dan mengedepankan aspek rekonsiliasi," ujarnya. 

Baca Juga:Waduh! Pelanggar Protokol Kesehatan, Kota Semarang Tertinggi di Jateng

Soal nonton bareng, ia merasa heran. Menurutnya, film G30S PKI bisa ditonton di youtube kapan saja. Untuk itu, ia merasa tak perlu nonton bareng karena sudah bisa ditonton di youtube. 

"Kan sudah ada di youtube film tersebut. Melalui youtube malah leluasa," ujarnya. 

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak