Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Banyumas Ricuh, Polisi Pukul Mundur Demonstran

Peserta aksi dari mahasiswa dan organisasi masyarakat

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 15 Oktober 2020 | 20:25 WIB
Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Banyumas Ricuh, Polisi Pukul Mundur Demonstran
Suasana demo di Banyumas. (Instagram/@cahunsoedcom)

SuaraJawaTengah.id - Aksi menolak UU Cipta Kerja di Banyumas berlangsung ricuh. Bentrokan tak terhindarkan antara polisi dengan para demonstran. 

Dari pantauan Suara.com, polisi memukul mundur para pengunjuk rasa dengan tembakan gas air mata dan semprotan air dari mobil water cannon di depan Kantor Bupati dan DPRD Banyumas. 

Sebelumnya ratusan massa aksi dari aliansi Serikat Masyarakat Bergerak (Semarak) menjalani aksi menolak pengesahan UU Omnibuslaw Cipta Kerja untuk ketiga kalinya dengan damai. 

Peserta aksi kali ini tergabung dari organisasi massa (ormas) yang mengatasnamakan Komunitas Masyarakat Banyumas (Kombas) berseragam FPI serta Sakato Tiger Banyumas.

Baca Juga:Terobos Kawat Berduri, Mahasiswa Dihadang Polri-TNI Dekat Istana Bogor

Koordinator Semarak, Fakhrul Firdausi mengatakan ini merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya. Ia menuntut agar pemerintah bisa memenuhi tuntutan massa.

"Kami meminta baik bupati maupun DPRD Kabupaten Banyumas menyatakan sikap dengan menandatangani surat tuntuntan bersama masyarakat Banyumas menolak dan menuntut pemerintah pusat dan DPR RI untuk mencabut Omnibus Law Cipta Kerja," katanya di sela aksi, Kamis (15/10/2020).

Ada suasana berbeda saat itu, di tengah aksi, mereka menjalankan kewajiban salat asar berjamaah di jalan depan Kantor Bupati Banyumas. Ia mengklaim ini juga sebagai langkah yang berbeda dari aksi di tempat lain.

"Akhir-akhir ini kan kita banyak melihat aksi chaos dan anarkis di berbagai daerah. Kami ingin buktikan bahwa massa aksi yang membawa narasi soal mencabut Omnibuslaw bukan untuk anarkis tujuannya. Kami serius dengan tuntutan kami," jelasnya.

Ditanya mengenai bergabungnya aksi dengan massa yang berseragam FPI dan Sakato Tiger Banyumas, dirinya menyatakan sikap tidak ingin dikaitkan dengan gerakan politik praktis.

Baca Juga:Tolak Pelajar Bermasalah Dikeluarkan dari Sekolah, Anies: Sudah Gak Zaman

"Aliansi kami merupakan mahasiswa dan masyarakat. Jadi kami tidak bisa menutup diri. Saya bisa pastikan tidak ada agenda kepentingan politik lain. Tuntutannya satu mencabut UU Omnibuslaw Cipta Kerja," ujarnya.

"Soal preferensi politik kita tentu semua punya, tapi dalam menolak UU Cipta Kerja saya tidak akan mempersoalkan itu. Kontestasi pemilihan sudah selesai. Cebong kampret juga sudah tidak ada," lanjutnya.

Sementara itu Bupati Banyumas, Achmad Husein sempat menemui massa aksi mengapresiasi dan menghormati yang pada beberapa hari ini menyampaikan orasi.

"Saya mengerti betul dan paham apa yang diperjuangkan oleh kalian. Saya juga mengikuti dari awal bahwa sesungguhnya perjuangan kalian semua sudah berjalan dengan baik," terangnya.

Ia menjelaskan kepada massa tidak mungkin jika tuntutannya dipenuhi seratus persen. Karena ini akan berpengaruh terhadap anggaran yang bergantung pada pemerintah pusat.

"Otomatis tidak bisa seratus persen terkabulkan tuntutannya. Semua sudah disampaikan oleh pemerintah pusat. Saya minta kalian berpikir secara logis gunakan akal sehat. Pemerintah daerah sangat tergantung pada pemerintah pusat. APBD Kabupaten Banyumas 87 persen berasal dari pusat," katanya.

Menurut Husein, pemerintah daerah Kabupaten Banyumas merupakan wakil dari pusat. Artinya, pemkab disini adalah anak dari pemerintah pusat. Oleh sebab itu, pihaknya akan menyampaikan ke sana.

"Dengan hormat kepada anak-anakku semuanya, dengan sangat tulus hati saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya tidak bisa memenuhi permintaan anak-anakku semuanya," tegas Husein dengan nada bergetar. 

Kontributor : Anang Firmansyah

Berita Terkait

Sukarelawan Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Srikandi Ganjar kembali melanjutkan kegiatan positif untuk merangkul anak muda.

semarang | 14:51 WIB

Kapolresta menjelaskan untuk menindaklanjuti laporan ini akan melangkah dengan urut-urutan kerja berdasarkan scientific crime investigation.

surakarta | 13:22 WIB

Tersangka bernama Suyono alias Yono (50) warga Laweyan, Kota Solo diciduk usai membunuh Rohmadi alias Madun (51).

surakarta | 13:22 WIB

Tim gabungan Polres Sukoharjo dan Polresta Solo yang dibackup Ditreskrimum Polda Jateng berhasil menangkap tersangka pembunuhan dan mutilasi di Solo.

surakarta | 11:29 WIB

SK Pengangkatan Rektor UMP diserahkan dari PP Muhammadiyah untuk diteruskan ke rektor baru pada pelantikan mendatang

purwokerto | 18:19 WIB

News

Terkini

Pertamina bakal menerapkan aturan baru kepada para konsumennya yang akan membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar pada bulan Juni 2023 mendatang

News | 15:26 WIB

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi akun media sosial penghina istrinya Selvi Ananda ke pihak kepolisian

News | 14:59 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyapa 32 bhikkhu yang melakukan ritual thudong dari Thailand ke Indonesia, di Jambu, Kabupaten Semarang, Selasa (30/5/2023)

News | 09:28 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pertumbuhan pengusaha di Indonesia masih cukup rendah, ia pun meminta HIPMI untuk ikut membantu memunculkan pengusaha baru

News | 19:16 WIB

PSIS Semarang kembali menambah pemain baru untuk kedalaman skuat jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2023/2024

News | 19:01 WIB

Bank Mandiri memiliki berbagai produk perbankan yang bisa digunakan untuk bertransaksi di kawasan Damai Indah Golf PIK Course.

News | 19:00 WIB

Calon presiden PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo meyakini bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terkuat di dunia

News | 14:56 WIB

PT Semen Gresik sukses menjalin kerjasama dengan Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi (DEB SV) Universitas Gadjah Mada (UGM)

News | 14:43 WIB

Dalam rangka mendukung komunitas vespa, Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga hadir dalam kegiatan konvoi komunitas vespa bertajuk MyPertamina Solo Mods Mayday

News | 08:43 WIB

Pasangan suami istri penjual ikan asin asal Banjarnegara akan berangkat Haji tahun ini, puluhan tahun mereka menabung dari hasil jualan ikan asin

News | 15:09 WIB

Kota Lama kini menjadi kawasan cagar budaya. Bangunan tua peninggalan Belanda tersebut pun menjadi lokasi favorit para wisatawan saat berkunjung ke Kota Semarang

News | 13:29 WIB

Lima calon haji dari daerah Embarkasi Solo tidak bisa berangkat ke Tanah Suci bersama kloternya karena sakit dan membutuhkan perawatan di rumah sakit

News | 13:22 WIB

PT Semen Gresik dan Universitas Gadjah Mada (UGM) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka mengukuhkan kerjasama di bidang Pendidikan

News | 16:25 WIB

PPIH Embarkasi Solo telah memulangkan satu calon haji asal Kabupaten Demak, Jawa Tengah

News | 10:45 WIB

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Heri Pudyatmoko mengajak masyarakat melakukan deteksi dini untuk mencegah dan mengendalikan penyakit tidak menular (PTM).

News | 08:23 WIB
Tampilkan lebih banyak