Dituduh Simpatisan OPM, Mahasiswa Unnes Tantang Dekan Debat Terbuka

Tuduhan tersebut tak berdasar dan merugika,karena Frans tak bisa mengikuti proses akademik seperti mahasiswa yang lain

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 18 November 2020 | 12:00 WIB
Dituduh Simpatisan OPM, Mahasiswa Unnes Tantang Dekan Debat Terbuka
Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes). (Suara.com/Adam Iyasa)

SuaraJawaTengah.id - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) Frans Josua Napitu menantang debat akademik pihak kampus Unnes karena menuduhnya menjadi simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM). 

Frans mengatakan, tuduhan tersebut tak berdasar dan merugika,  karena ia tak bisa mengikuti proses akademik seperti mahasiswa yang lain. Saat ini, pihak kampus telah mengembalikan Frans kepada orangtuanya. 

"Saya tantang pejabat kampus untuk debat akademik untuk menguji tuduhan tersebut ke publik," jelas Frans kepada suara.com, Rabu (18/11/2020). 

Menurutnya, Unnes merupakan lembaga akademik bukan penegak hukum. Untuk itu, ia meminta kampus untuk menyelesaikan tuduhannya secara akademik agar tak terjadi fitnah dan menghukum mahasiswa secara sepihak. 

Baca Juga:Mahasiswa Unnes Pelapor Dugaan Korupsi Rektor ke KPK, Kena Sanksi

"Mari kita selesaikan tuduhan tersebut secara akademik," ujarnya. 

Sebelum dikembalikan kepada orangtuanya, Frans tak pernah diberikan surat peringatan soal tuduhannya menjadi simpatisan OPM. Padahal, lanjutnya, ia terbuka jika ada pengujian atau debat publik secara terbuka. 

"Tak ada surat peringatan, tiba-tiba saya dikembalikan kepada orangtua," paparnya. 

Menurutnya, isu soal ia menjadi simpatisan OPM sengaja dimunculkan untuk menutupi kasus dugaan korupsi Rektor Unnes yang sebelumnya telah ia laporkan kepa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

"Isu saya menjadi simpatisan untuk menutupi kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh rektor," imbuhnya. 

Baca Juga:Dilaporkan Mahasiswanya ke KPK, Rektor Unnes Memilih Fokus pada Kesehatan

Jika situasi semakin buruk, ia akan menempuh jalur hukum, apalagi sampai saat ini bukti keterlibatan saya menjadi simpatisan OPM hanya berdasarkan postingan media sosial Facebook. 

"Iya saya memang pernah aksi bareng mahasiswa Papua namun itu untuk kemanusiaan karena teman Papua saya dikatain monyet dan direndahkan martabatnya. Semua itu untuk kemanusiaan," imbuhnya. 

Ia bersyukur, sampai saat ini orangtuanya mendukung apa yang telah diperjuangkan Frans. Orangtuanya yakin apa yang dilakukan oleh Frans untuk memperjuangkan kebenaran. 

"Mereka yakin apa yang dilakukan anaknya adalah tindakan yang benar," ujarnya. 

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini