Hari Anak Sedunia: Nasib Anak di Tengah Pandemi Covid-19

Pandemi menyebabkan peningkatan jumlah anak yang hidup dalam kemiskinan naik secara signifikan.

Risna Halidi | Dinda Rachmawati
Jum'at, 20 November 2020 | 13:23 WIB
Hari Anak Sedunia: Nasib Anak di Tengah Pandemi Covid-19
Ilustrasi anak pakai masker. (Shutterstock)

3. Anak-anak pasti mampu
Ketika kita mengakui pengetahuan dan pengalaman anak-anak, kita mengakui kontribusi penting mereka bagi keluarga kita, komunitas kita, dan masyarakat kita. Tahun ini telah memberikan banyak contoh kemampuan anak untuk mendorong perubahan, bertindak secara bertanggung jawab, dan melindungi kesejahteraan orang lain.

Anak-anak telah menjadi mitra penting dalam memerangi penyebaran Covid-19. Di Kanada, Perdana Menteri Justin Trudeau sering berbicara kepada anak-anak secara langsung, meminta mereka untuk melakukan bagian mereka.

Tahun ini, anak-anak juga telah menawarkan contoh-contoh yang menginspirasi dari keterlibatan dan kepemimpinan mereka dalam protes dan aktivisme, seperti Nolan Davis dari Missouri yang berusia delapan tahun, yang mengorganisir pawai Black Lives Matter untuk anak-anak.

Contoh-contoh ini mengingatkan kita bahwa anak-anak mampu. Jika seluruh masyarakat kita mengakui anak-anak sebagai orang yang kompeten, mereka mungkin akan dianggap sebagai anggota masyarakat kita yang berharga.

Baca Juga:Janji Rizieq Shihab: Tidak Akan Gelar Kegiatan yang Membuat Kerumunan

Tahun ini telah menunjukkan kepada kita bahwa anak-anak bukanlah, seperti yang sering digambarkan, naif, tidak berpengalaman atau tidak berdaya. Lebih dari sebelumnya, seperti yang ditulis sejarawan budaya Robin Bernstein, "inilah waktunya untuk menciptakan bahasa yang menghargai keadilan daripada kepolosan."

Seperti yang dijelaskan Bernstein, "Semua anak berhak mendapatkan perlindungan yang sama di bawah hukum bukan karena mereka tidak bersalah, tetapi karena mereka manusia."

Dengan cara yang sama, anak-anak berhak untuk diakui sebagai manusia yang berpengetahuan, berpengalaman dan mampu. Orang dewasa dapat menghormati hak itu dengan mengundang anak-anak ke dalam percakapan, mendengarkan apa yang mereka katakan dan menganggap serius pikiran dan perasaan mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini