Soal Vaksin di Jateng, Ganjar Sebut RS Tak Ada yang Melayani Pre-Order

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sudah merinci vaksin akan diberikan kepada orang-orang yang menjadi prioritas

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 15 Desember 2020 | 14:09 WIB
Soal Vaksin di Jateng, Ganjar Sebut RS Tak Ada yang Melayani Pre-Order
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Dok Humas Pemprov Jateng)

SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menargetkan sebanyak 21,2 juta warga Jawa Tengah mendapatkan vaksin Covid-19. Dari jumlah itu, tenaga kesehatan menjadi prioritas saat proses vaksin berlangsung.

Ganjar menyatakan saat ini tengah menyiapkan tata cara khusus bagi rumah sakit terkait prosedur vaksinasi yang tengah disiapkan oleh Pemerintah Pusat. Ganjar memastikan tak ada rumah sakit di wilayahnya yang melayani pre-order.

 "Kita nanti akan siapkan tata caranya, (jadi belum bisa pre-order?) belum-belum, itu kan belum pasti, wong tadi masih ada angka-angka yang baru masuk, prioritas-prioritasnya, kita dari daerah ngikut aja," kata Ganjar, dalam keterangan tertulis, Senin (14/12/2020).

Untuk siapa yang vaksin, Ganjar mengatakan bila instruksi dari pemerintah adalah diprioritaskan untuk tenaga kesehatan terlebih dulu.

Baca Juga:Indonesia Kadung Pre-Order Vaksin Covid-19 dari Sinovac, Apa Tanggapan IDI?

"Katanya untuk fasilitasnya diberikan pada Nakes dulu, kita ikut saja lah apa yang ada, mana yang paling membutuhkan dari vaksin itu," tandasnya.

Petugas memindahkan vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). [ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr]
Petugas memindahkan vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). [ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr]

Di sisi lain, Ganjar menegaskan saat ini yang paling penting adalah kesiapan menghadapi libur akhir tahun. Menurutnya, Pemda se Jawa-Bali sepakat membatasi kegiatan yang melibatkan massa saat akhir tahun.

"Sepakat tadi hampir di jawa-bali sepakat semuanya. Terus kemudian yang mau bepergian itu harus tes antigen, jadi rapidnya musti antigen, bentuknya kaya dswab gitu, kalau tidak lebih baik tidak bepergian dulu, agar kita sama-sama bisa saling menjaga," tegasnya.

Sementara itu, Ganjar mentargetkan 21,2 juta warga jateng akan menerima vaksin itu, Ganjar merinci bahwa prioritas pertama adalah tenaga kesehatan sipil sebanyak 22.947 orang, tenaga kesehatan dari TNI sebanyak 1.358 orang dan tenaga medis Polri sebanyak 965 orang.

"Setelah itu, baru untuk anggota BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebanyak 11,7 juta, Satpol PP 4.788, TNI yang bertugas dalam pelayanan publik 27.295 dan Polri yang bertugas di lapangan sebanyak 33.741," jelasnya.

Baca Juga:Sukseskan Vaksinasi Virus Corona, Pemerintah Siap Latih 23.000 Vaksinator

Selain itu, ada pula kategori lainnya dengan target 1,8 juta orang dan masyarakat serta pelaku ekonomi sebanyak 7,5 juta orang. Nantinya, pihaknya akan membuat sistem aplikasi antrean agar semua bisa terlayani dengan baik.

"Itu urut-urutannya yang diberikan. Kalau saya tanya, Gubernur urutan yang mana, katanya masuk kategori lainnya. Jadi nggak tahu dapatnya kapan. Tapi kalau masyarakat ragu dan saya harus disuntik duluan, ya tidak apa-apa. Saya siap saja," ucapnya.

Lansia di AS akan mendapat vaksin Covid-19. (Elements Envato)
Ilustrasi pemberian vaksin Covid-19. (Elements Envato)

Meski begitu, Ganjar meminta masyarakat untuk bersabar terkait proses vaksinasi ini mengingat jumlah vaksin yang ada masih sangat terbatas dan belum semua bisa diberikan vaksin. Untuk itu, masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak boleh merasa bahwa kondisi sudah aman.

"Kita kemarin kan baru dapat 1,2 juta dosis yang siap disalurkan. Tadi juga saat rapat dengan Kemenko Marinvest dikatakan ada yang harus diproses dulu di Biofarma, karena ngambilnya hanya biangnya. Itu jumlahnya saya belum tahu, semua dari pemerintah pusat. Yang penting kami di daerah hanya mempersiapkan agar nanti jadwalnya bisa terlaksana, termasuk tempat penyimpanannya, karena itu harus disimpan di suhu minus 70 derajat," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo menerangkan, pihaknya telah melakukan pelatihan kepada petugas vaksinator, baik di Provinsi sampai Kabupaten/Kota. Pelatihan dilakukan agar saat proses vaksinasi berjalan, semuanya aman.

"Ada ribuan vaksinator yang sudah kami latih, termasuk surveilans nya. Harapannya, saat proses vaksinasi dilakukan, semunya sudah terlatih agar tidak terjadi kesalahan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini