SuaraJawaTengah.id - Sejumlah kelompok ormas islam melakukan Aksi 1812 di Istana Negara. Mereka ingin menuntut keadilan atas enam laskar FPI yang ditembak mati polisi dan ditahannya Rizieq Shihab.
Aksi tersebut membuat geram Politisi PDI Perjuangan, Dewi Tanjung. Sebab, para pendukung pentolan FPI itu akan melanggar protokol kesehatan Covid-19.
Dalam postingannya di twitter, Dewi Tanjung minta polisi tembak mati pendukung Habib Rizieq saat Aksi 1812. Ia mengatakan bahwa aparat kepolisian dalam hal ini harus tegas dalam bertindak.
“Polisi harus tegas. FPI dan siapapun tidak boleh mengadakan demo di tengah penyebaran Covid-19,” kata Dewi Tanjung dalam kicauannya, pada Jumat (18/12/2020).
Baca Juga:Jelang Aksi 1812, Pasokan Logistik Massa Mulai Berdatangan
“Tangkap atau tembak mati apabila mereka memaksa untuk melakukan aksi demo sampah,” ujarnya.

“Negara jangan takut sama FPI karna mereka hanya kelompok sampah negara yang suka bikin gaduh di negara ini,” katanya.
Sudah berdatangan
Jelang aksi 1812 di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2020) siang ini mulai menunjukkan tanda-tanda kehadiran massa. Sejumlah pasokan logistik untuk massa mulai didatangkan.
Dari pantauan Suara.com di sekitar area Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Meda Merdeka Barat, sejumlah orang membawa logistik untuk massa terlihat sibuk di lokasi.
Baca Juga:Munarman FPI ke Massa Aksi 1812: Sudah Ada Skenario, Awas Penyusup
Mereka tampak mengangkut logistik menggunakan mobil ke lokasi. Pasokan logistik itu seperti air mineral, makanan ringan seperti roti hingga nasi kotak.