Punya Wajah Baru, Jalan Sunan Kudus Jadi Tempat Warga Berkerumun

Pada malam hari, warga datang ke Kudus City Walk untuk sekedar jalan-jalan atau berswafoto.

Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 27 Desember 2020 | 14:35 WIB
Punya Wajah Baru, Jalan Sunan Kudus Jadi Tempat Warga Berkerumun
Suasana City Walk di di kawasan pedestrian Jalan Sunan Kudus di Kota Kudus, Jawa Tengah. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Menurut dia, di tempat relokasi omzet pedagang turun drastis. Beberapa pedagang bahkan terpaksa berhenti berjualan karena sepi pembeli.

Dia mengatakan bahwa para pedagang siap menjalankan protokol kesehatan dan membantu memastikan pembeli mematuhi aturan pencegahan penularan Covid-19.

"Berbeda, ketika belum ada PKL tentunya tidak ada yang ikut mengawasi secara langsung terhadap masyarakat yang hadir di City Walk, apakah mematuhi protokol kesehatan atau tidak. Kami optimis ketika PKL kembali berjualan di kawasan City Walk tetap bisa membantu pemerintah memutus mata rantai penularan Covid-19," katanya.

Menurut dia, para pedagang yang biasa berjualan di kawasan Jalan Sunan Kudus sudah mendapat penyuluhan mengenai protokol kesehatan dan memahami pentingnya penerapan ketentuan itu untuk mencegah masalah kesehatan seperti munculnya klaster penularan virus corona.

Baca Juga:Menara Sutet Roboh di Unggaran Jawa Tengah

Kalau klaster penularan Covid-19 muncul di kawasan Jalan Sunan Kudus, maka bukan hanya kesehatan warga saja yang terdampak. Keberlangsungan usaha para pedagang juga akan terganggu.

Dalam upaya menjaga keindahan kawasan pedestrian tersebut, para pedagang yang akan kembali berjualan juga akan menyeragamkan warna dan jenis tenda.

"Sudah dibangun dengan dana miliaran, tentunya kami juga harus menyesuaikan diri. Apalagi tujuannya juga untuk menjadi daya tarik masyarakat agar mau berkunjung dan diharapkan juga bertransaksi sehingga bisa menghidupkan roda perekonomian PKL setempat," kata Mundloha.

Kudus City Walk yang membentang dari pojok Alun-alun Kudus hingga jembatan Sungai Gelis di Jalan Sunan Kudus dibangun menggunakan dana hingga Rp14,32 miliar.

Proses pembangunan area pedestrian sepanjang 562 meter itu rampung pada tanggal 19 Desember 2020. Kawasan yang kini penuh hiasan lampu warna-warni dan pepohonan tabebuya tersebut selain menarik kedatangan warga kota juga menarik wisatawan dari luar daerah.

Baca Juga:Hati-hati! Intelijen Bakal Disebar Saat Malam Tahun Baru

Posko Pemantau

Kudus City Walk diperkirakan terus menarik kedatangan warga dan wisatawan. Oleh karena itu, harus ada upaya untuk memastikan pengunjung disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Pemerintah Kabupaten Kudus akan menyiapkan posko untuk memantau penerapan protokol kesehatan. "Posko pemantauan tersebut akan melibatkan personel dari Satpol PP, Dishub, polisi, dan TNI," kata Pelaksana Tugas Bupati Kudus Hartopo.

Ia mengatakan bahwa nantinya akan ada petugas yang mengawasi kepatuhan pengunjung kawasan pedestrian dalam menjalankan protokol kesehatan.

Petugas pemerintah, ia melanjutkan, juga akan menggunakan pengeras suara untuk mengingatkan pengunjung agar mematuhi protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, sampai menjaga jarak.

Hartopo juga sudah menginstruksikan aparat pemerintah untuk mengawasi area pedagang serta memastikan tidak ada warga yang berkerumun dan tidak mematuhi protokol kesehatan saat berada di kawasan pedestrian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak