Selain itu, ujar Gatot, Semen Gresik juga meraih sertifikasi ISO 50001:2018 Sistem Manajemen Energi dalam rangka pemenuhan regulasi Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2009 tentang upaya konservasi energi.
Gatot menjelaskan, jika penggunaan energi lebih dari 6.000 TOE maka perusahaan wajib melakukan manajemen energi yaitu dengan menetapkan manajer energi, menetapkan audit energi dan melakukannya secara berkala, melakukan konservasi energi dari rekomendasi-rekomendasi yang sudah ditentukan dan melaporkan pelaksanaan konservasi energi setiap tahun kepada KLHK.
"Semen Gresik sebagai salah satu perusahaan yang penggunaan energinya lebih 6.000 TOE sudah menerapkannya dan ini menjadi persiapan kami untuk memperoleh Proper Hijau," kata Gatot.
Karyawan milenial Semen Gresik juga berhasil mengukir prestasi pada ajang Millennials Innovations Summit 2020 yang diselenggarakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia.
Gatot menjelaskan, ajang ini merupakan upaya dari pemerintah untuk mencari para inovator muda yang diharapkan mampu memicu budaya inovasi dari generasi millennial yang berada di setiap perusahaan BUMN.
"Kami berhasil menyisihkan ribuan peserta, inovasi Semen Gresik berjudul "Harmonisasi Industri & Lingkungan melalui Integrated Farming System" berhasil terpilih sebagai 5 inovasi terbaik kategori Social Innovation ajang BUMN Millennial Innovation Summit (MIS) 2020," ujarnya.
Tidak hanya di pentas nasional, tim inovator Semen Gresik juga berhasil mengharumkan nama Indonesia pada ajang International Convention on Quality Control Circles (ICQCC) 2020 yang diselenggarakan Bangladesh Society For Total Quality Management (BSTQM) baru-baru ini.
Dua tim delegasi dari Semen Gresik, QCC Golden Cooler dan QCC Strong Crossbar sukses membawa 2 gelar Platinum. Mereka bersaing ketat bersama 1.564 peserta lain dari berbagai negara antara lain China, India, Zambia, Srilanka, Korea Selatan, Bangladesh, Singapura, dan Filipina.
Tim Inovasi QCC Strong Crossbar dan tim QCC Golden Cooler berasal dari gugus kendali mutu yang merupakan peraih gelar Platinum pada ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) tahun 2019 lalu yang diselenggarakan di Kota Solo. Inovasi dari kedua tim inovator ini berhasil memberikan total efisiensi kepada perusahaan sebesar lebih dari 8 Miliar rupiah.
"Prestasi ini diharapkan dapat menjadi motivasi dalam mendukung inovasi yang berkelanjutan, karena merupakan salah satu keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat," pungkas Gatot.