SuaraJawaTengah.id - Guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,7 di Kabupaten Malang pada Sabtu (10/4/2021) terasa hampir di seluruh wilayah Jawa Timur (Jatim) hingga Yogyakarta. Pun bencana tersebut juga meninggalkan duka, tercatat enam orang warga Kabupaten Lumajang meninggal dunia.
Data tersebut berdasarkan yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang hingga Selasa (13/4/2021). Sebelumnya dikabarkan ada lima warga yang meninggal usai gempa menghancurkan ribuan bangunan di berbagai wilayah.
"Memang benar ada penambahan korban meninggal dunia, sehingga ada enam korban yang meninggal dunia akibat gempa," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang saat dihubungi Antara per telepon di Lumajang pada Selasa (13/4/2021).
Menurutnya, satu korban tambahan yang meninggal tersebut merupakan warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Korban tertimpa reruntuhan bangunan rumah saat kejadian gempa bumi, namun baru dilaporkan kepada BPBD Lumajang.
Baca Juga:Korban Meninggal Akibat Gempa M6,1 Bertambah
"Korban meninggal tersebut sempat dirawat di Puskesmas Pronojiwo, kemudian dirujuk ke RSUD Pasirian dan meninggal di rumah sakit tersebut," katanya.
Merujuk pada data BPBD Lumajang, enam korban yang meninggal dunia, yakni pasangan suami istri Ahmad Fadholi dan Sri Yani warga Desa Tempurejo, Kecamatan Tempursari yang tertimpa batu besar saat berkendara di Jalur Piket Nol bersamaan terjadinya guncangan gempa bumi.
Kemudian korban meninggal lainnya yakni, Juwanto, H Nasar, dan Bonangi yang ketiganya merupakan warga Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari. Mereka meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan rumah yang roboh akibat guncangan gempa.
Kemudian, korban terakhir, Mardiyah berusia 70 tahun warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan sempat dibawa ke Puskesmas Pronojiwo, kemudian dirujuk di RSUD Pasirian dan meninggal di rumah sakit setempat.
Selain itu, BPBD bersama unsur TNI-Polri masih terus melakukan pembersihan puing-puing bangunan rumah warga yang rusak berat menggunakan alat berat.
Baca Juga:Gempa Bumi Susulan di Kabupaten Malang Masih Terjadi Hingga 11 Kali
"Hari ini kami terus melakukan pembersihan untuk kondisi yang terparah akibat gempa, sehingga perlu alat berat untuk membersihkan puing bangunan rumah warga yang rusak tersebut," ujarnya. (Antara)