Vaksin Nusantara Tak Direstui BPOM, Ini Kesalahan saat Proses Pembuatannya

Penelitian menghentikan proses penelitian Vaksin Nusantara

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 15 April 2021 | 05:31 WIB
Vaksin Nusantara Tak Direstui BPOM, Ini Kesalahan saat Proses Pembuatannya
Petugas medis melakukan pemeriksaan Vaksin Nusantara di RSUP Kariadi Semarang. [Suara.com/Dafi Yusuf]

1. Vaksin tidak dibuat dalam kondisi steril

Seperti diketahui Vaksin Nusantara dalam pembuatannya menggunakan sel dendritik, yakni sejenis sel yang merangsang dan menghasilkan antibodi. Sayangnya menurut BPOM, proses pembuatan Vaksin Nusantara tidak steril.

"Dikatakan pembuatan vaksin secara close system, tetapi pada kenyataannya setelah diminta menjelaskan proses pembuatannya semua dilakukan secara manual dan open system," ungkap Penny.

Adapun jika benar proses pengolahan dilakukan secara close system, seperti klaim peneliti. 

Baca Juga:Mengerikan! Ada Belasan Efek Samping Buruk Vaksin Nusantara Terawan

Maka seharusnya kata Penny, mulai dari darah  dikeluarkan dari tubuh manusia sampai dimasukkan kembali tidak pernah ada proses pembukaan tabung darah dan pengambilan darah keluar dari tabung.

2. Antigen tidak terjamin kebersihannya

Produk antigen SARS CoV-2 yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan vaksin dendritik ini bukan merupakan Pharmaceutical grade, dan dinyatakan oleh produsen (Lake Pharma-USA) bahwa tidak dijamin sterilitasnya. 

"Antigen tersebut penggunaannya hanya untuk riset di laboratorium bukan untuk diberikan kepada manusia," tambah Penny.

3. Uji kebersihan tidak dilakukan dengan baik

Baca Juga:BPOM Bongkar Relawan Vaksin Nusantara Terawan Alami Gejala Buruk

Seharusnya setelah sel dendritik diolah menjadi vaksin, peneliti harus memastikan kebersihanya dari kontaminasi patogen luar, sehingga perlu dilakukan uji sterilitas dengan benar sebelum disuntikan pada manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini