Dahlan Iskan Menceritakan Perjalanan Vaksin Nusantara

Vaksin Nusantara diklaim Pemerintah bukan produk dalam negeri atau produk asing

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 16 April 2021 | 07:53 WIB
Dahlan Iskan Menceritakan Perjalanan Vaksin Nusantara
Lab pembuatan Vaksin Nusantara di RSUP Kariadi [suara.com/Dafi Yusuf]

Ketika Dokter Terawan menjadi menteri kesehatan, tentu ia menginginkan Indonesia bisa ikut bersaing di bidang vaksin. Indonesia tentu bangga kalau bisa menjadi negara yang ketujuh. 

Maka semua proses perizinan awal Vaksin Nusantara ini sudah selesai di zaman ia jadi menteri kesehatan. 

Kalau vaksin Nusanta bisa menjadi kenyataan saya pun berani bilang: Terawan memang hanya sebentar menjadi menteri kesehatan tapi jejak yang ditinggalkannya sangat panjang dan dalam. Bagi bangsa ini. 

Tentu ada nama lain yang disebut: Prof Dr Taruna Ikrar. Beliau orang Indonesia. Tapi menjadi dosen di Universty of California Irvine. Kampusnya sekitar 1,5 jam dari Los Angeles. 

Baca Juga:BPOM: Bahan-bahan Vaksin Nusantara Pakai Produk Impor

Aslinya Prof Ikrar dari Makassar. Masih kerabat dengan Kapolda Metro Jaya sekarang: Moh Fadil Imran. Setelah menjadi dokter dari Universitas Indonesia Ikrar pernah bertugas di Puskesmas Jakarta Selatan. Juga di beberapa daerah lainnya. Lalu ke Amerika Serikat. 

Ketika Dokter Terawan menjadi menteri kesehatan, Prof Ikrar diangkat menjadi ketua Konsil Kedokteran Indonesia. Itulah badan yang sangat menentukan dalam meregristasi dokter. Baik lulusan dalam maupun luar negeri. Lalu memperbarui regristasi itu tiap lima tahun. 

Pengembangan Vaksin Nusantara ini bekerja sama dengan Balitbang Kemenkes. Semua penelitian dan uji cobanya dilakukan di RSUD dr Karyadi Semarang. Bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 

Secara keilmuan, Undip akan punya sejarah baru. Nama Undip akan membubung. Delapan ahli vaksin dari Amerika sekarang berada di Semarang. Bersama ahli dari Undip membidani Vaksin Nusantara ini. Peneliti utama Undip, seperti dr Djoko Wibisono, dr Muhammad Karyana dan Dr Muchlis Achsan Udji Sofro tergabung dalam tiga tim ini. 

Semua relawan uji coba tahap I Vaksin Nusantara ini berasal dari Masyarakat sekitar RS Karyadi Semarang. Termasuk satpam dan tukang parkir rumah sakit. Mereka diambil dari 126 orang yang lolos seleksi kesehatan. 

Baca Juga:Kritik Vaksin Nusantara, Dokter Tirta Beri Ungkapan Satir

Ming sendiri sudah menjalani suntik Vaksin Nusantara ini. Demikian juga istri dan dua anaknya-yang kebetulan lagi libur dari sekolah mereka di Amerika. 

"Sudah berepa lama disuntik Vaksin Nusantara?" tanya saya.

"Sudah lebih dua bulan. Awal Desember lalu," kata Ming. 

Saya lihat Ming segar sekali. Apalagi orangnya tinggi dan ganteng. 

Saya sengaja minta divaksin lebih dulu. Kalau ada resiko saya harus merasakan," ujar Ming. 

Untuk uji coba tahab II nanti dokter Terawan sendiri akan menjadi relawan. Demikian juga beberapa pengusaha terkemuka. Termasuk Tomy Winata. Saya dan istri juga minta dimasukan daftar itu. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak