Proses pembuatan kaligrafi limbah bambu ini, terbilang cukup sederhana. Awalnya bambu dipotong menggunakan gergaji sesuai ukuran.
Selanjutnya potongan-potongan bambu diamplas, lalu dirangkai sedemikian rupa di media kayu, dan direkatkan dengan lem kayu.
Sesudah itu, diangin-anginkan sehingga lem merekat kuat.
Tidak berhenti di situ, produk setengah jadi tersebut, selanjutnya di semprot (Clear) agar mengkilat dan dihias sedemikian rupa.
Baca Juga:Kampung Mural Kaligrafi di Bandung
“Saya tidak mengecat karena akan menghilangkan sifat orisinil bambu. Di sini saya menggunakan bambu apus karena kekuatannya,” beber Muntasir.
Kontributor : Fadil AM