Siboen menceritakan sedikit kisah murid didiknya yang berprofesi sebagai pedagang cilok. Berkat konten yang ia bikin mengenai dunia kuliner, kini muridnya ini, berhasil mendapatkan penghasilan sampingan Rp 15 juta tiap bulannya.
"Saya terpacu mereka semua harus sukses pada tahun 2019. Pokoknya mereka semua harus dapat gaji. Jadi saya kumpulkan di rumah waktu itu," akunya.
Saat ini, Siboen bisa dikategorikan sebagai konten kreator sukses. Karena dari 10 akun yang ia kelola, 5 diantaranya telah mendapatkan Silver Play Button. Yang artinya kelima akun ini jumlah subscribernya telah menyentuh angka 100 ribu.
Sedangkan satu akun utamanya Siboen Channel, telah mendapatkan Golden Play Button karena jumlah subscribernya mencapai 1 juta pengikut.
Baca Juga:Nekad Terbangkan YouTuber Cuma Pakai Lakban, Seorang Pilot di Rusia Diskors
Ia bahkan sampai rela meliburkan bengkelnya selama 5 bulan dalam setahun untuk fokus menggarap konten tutorial perbengkelan miliknya. Selain itu juga agar, bengkel lainnya yang ada di Desa Kasegeran ikut kebagian rejeki. Biasanya ia menutup bengkel dari awal Ramadan sampai lebaran haji.
Kesederhanaan juga yang akhirnya membawa Siboen layak mendapat penghargaan dari Kementerian Sosial pada minggu lalu.
"Kemarin hari Sabtu tanggal 5 Juni, saya dapet penghargaan oleh Bu Risma karena dinilai berhasil sebagai lulusan Balai Antasena Magelang Berprestasi. Tadinya saya mau ga berangkat karena memang sibuk bikin konten. Tapi setelah staff khususnya Bu Risma yang menghubungi jadinya saya berangkat," imbuhnya.
Ia saat ini tengah fokus membuat Taman K-Boen di atas tanah milik keluarganya agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk warga sekitar dari penghasilannya sebagai konten kreator. Lokasi itu nantinya akan digunakan untuk destinasi wisata baru di Desa Kasegeran, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.
Sementara itu, Kepala Desa Kasegeran, Saifuddin menceritakan sedikit kisah Siboen pada saat kecil. Kebetulan saat itu, dirinya sudah dipercaya oleh warga setempat sebagai kades.
Baca Juga:Termasuk Kapolsek, Begini Kronologi 22 Anggota Polsek Cilongok Terpapar Covid-19
"Dulu Siboen ini tergolong anak bandel. Bukan yang melakukan tindakan kriminal atau apa. Tapi ya jarang pulang rumah susah diatur. Saya kirim ke Magelang tahun 2000 periode saya yang pertama. Ada 20 anak yang saya kirim ke Magelang dan Semarang untuk mendapatkan latihan rohani dan fisik kemudian ketrampilan. Alhamdulillah setahun kemudian Siboen lulus dengan kategori terbaik keterampilan sepeda motor," terangnya.