Dari situ kemudian Siboen, direkrut oleh Ahass di Kabupaten Magelang. Namun hanya bertahan satu tahun. Kemudian ia pindah ke Jakarta setelah itu pulang kampung.
"Ia kemudian membuka bengkel, kemudian sukses dan mengenal media sosial meskipun ia nunsewu hanya lulusan SD tapi memiliki potensi besar," jelasnya.
Kesuksesan Siboen yang kemudian membuat Saifuddin mengganggas Kampung Youtuber di Desa Kasegeran. Karena banyak warganya yang awalnya sebagai pengangguran, kini berkarir sebagai konten kreator.
Bahkan kini di balai desa memasang penguat sinyal wifi agar seluruh masyarakat desa bisa menikmati akses internet. Meskipun berbayar namun terjangkau. Per 6 jam, warga hanya perlu membayar Rp 2.000 untuk menikmati fasilitas wifi.
Baca Juga:Nekad Terbangkan YouTuber Cuma Pakai Lakban, Seorang Pilot di Rusia Diskors
"Kami disini bertindak sebagai fasilitator. Karena Pendapatan Asli Desa kami ini termiskin se Kecamatan Cilongok. Jadi kami disini mendorong agar warga aktif membuat konten," jelasnya.
Sebelum adanya Siboen yang sudah terlebih dahulu sukses menjadi konten kreator, di desa ini banyak pengangguran. Dengan dicetuskannya Kampung Youtuber kini, kehidupan masyarakatnya jauh lebih baik.
"Saat ini mungkin belum berefek ya, tapi kami mendorong agar mas Siboen ini menjadi ketua BUMDes. Karena track record yang diciptakan. Harapan kami nanti ada efek untuk ekonomi desa. Karena menurut saya mas Siboen cukup kreatif dalam membaca peluang usaha," tandasnya.
Kontributor : Anang Firmansyah
Baca Juga:Termasuk Kapolsek, Begini Kronologi 22 Anggota Polsek Cilongok Terpapar Covid-19