SuaraJawaTengah.id - Terdeteksinya persebaran Covid-19 varian India, B.16.17 di Kudus membuat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta semua pihak meningkatkan kewaspadaan
Ganjar berpesan kepada petugas yang menangani pasien Covid-19 di Kudus berhati-hati. Terutama saat melakukan kontak erat dengan pasien.
Dilansir Semarangpos.com--jaringan Suara.com, hal itu disampaikan Ganjar saat meninjau tempat isolasi pasien Covid-19 di Rusunawa Bakalan, Krapyak, Kudus, Minggu (13/6/2021).
Di tempat itu, Ganjar sempat berbincang-bincang dan menerima keluhan dari pasien terkait pelayanan tempat isolasi di Rusunawa Bakalan.
Baca Juga:Pelabuhan se-Kepulauan Riau Perlu Siapkan Sentra Vaksinasi COVID-19
Ia kemudian mengecek fasilitas di Posko Covid-19 yang juga menjadi tempat isolasi terpusat di Kudus. Dari informasi yang diterima, Ganjar mengetahui bahwa tempat isolasi tersebut kapasitasnya masih cukup menampung banyak pasien.
“Kalau begitu, kalau ada [pasien Covid-19] dorong ke sini saja. Daripada nanti yang ke Donohudan masalah. Komplain cob akita layani. Nanti kita bantu fasilitas, mereka harus nyaman di sini,” ujar Ganjar kepada Bupati Kudus, Hartopo, yang turut mendamping.
Apalagi, lanjut Ganjar, baru-baru ini muncul protes dari pasen Covid-19 di Kudus yang dibawa ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Ganjar menyadari psikologi setiap orang berbeda, maka penanganan pun harus disesuaikan.
“Nek ora kulino lungo, senenge di Kudus [kalau enggak biasa pergi, senangnya di Kudus]. Kalau yang senenge lungo [kalau yang senang pergi], dibawa ke mana saja mau. Maka dorong ke sini saja,” tegasnya.