SuaraJawaTengah.id - Video yang memperlihatkan ribuan pengendara yang tak bisa memasuki wilayah Semarang melalui Mangkang viral di media sosial.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun @infokejadiansemarang yang memperliatkan ribuan pengendara yang tak bisa memasuki Kota Semarang selama beberapa jam karena penyekatan yang dilakukan oleh polisi.
Dalam keterangan akun @infokejadiansemarang, pengendara yang diperbolehkan masuk ke Kota Semarang harus menunjukan beberapa syarat yaitu surat negatif hasil Swab, surat perjalanan dan sertifikasi vaksin minimal dosis pertama.
Video tersebut viral, ratusan netizen juga turut mengomentari unggahan video tersebut. Salah satunya adalah akun @adepetir yang mengatakan akan banyak orang yang meninggal karena tak bisa kerja.
Baca Juga:Masuki Musim Panas, Kasus COVID-19 Inggris Meningkat 4 Kali Lipat
"Sisok bakal akeh wong mati kaliren mergo ra sio kerjo. Paringi kuat gusti," tulis akun tersebut dalam kolom komentar.
Hal berbeda juga disampaikan oleh akun @djoeang_cloth yang berpendapat jika penyekatan justru menimbulkan titik kerumunan.
"Berulang kali kejadian Penyekatan justru menimbulkan titik kerumunan, titik kepadatan. Wes mboh," katanya.
Ferry salah satu warga Mangkang yang berada di lokasi mengaku jika penyekatan sudah terjadi selama tiga jam. Hal itu menyebabkan kemacetan hingga 6 kilometer dari Terminal Mangkang.
"Sudah tiga jam, mulai jam 10 pagi tadi," jelasnya saat ditemui di lokasi, Kamis (8/7/2021).
Baca Juga:Ketat! Ratusan Petugas Gabungan Lakukan Penyekatan di Bogor Selama PPKM Darurat
Dia menyebut, pengendara yang memppunyai sertifikat vaksin diperbolehkan lewat, semenata untuk pengendara yang tak mempunyai sertifikat vaksin di suruh putar balik.
"Macet total, yang punya kartu vaksin boleh lewat," ujarnya.
Penyekatan tersebut membuat kemacetan hingga 6 sampai 7 kilometer. Bahkan, tak jarang terdapat penngendara yang terpaksa terjebak selama berjam-jam karena tak mempunyai surat vaksin.
"Ini bisa sampai Kaliwungu sana, sekitar 6-7 kilometer," imbuhnya.
Salah satu supir mobil truck, Nadzar mengatakan, jika dirinya terjebak sudah hampir satu jam. Dia dari Pekalongan akan pulang ke Semarang untuk mengembalikan mobil ke garasi namun terkendala penyekatan.
"Saya hanya ada surat jalan, namun tak ada surat vaksin, paparnya.
Dia sendiri hanya bisa pasrah menunggu penyekatan dibuka karana sudah tejebak dalam kemacetan. Nadzar mengaku kaget ada penyekatan di Terminal Mangkang.
"Ya hanya bisa pasrah," ucapnya.
Diketahui selama PPKM Darurat, sejumlah jalan di Kota Semarang ditutup. Tidak itu saja, di daerah perbatasan juga dilakukan penyekatan.
Kebijakan itu dilakukan untuk mengurangi mobilitas penduduk. Sehingga bisa menekan angka penyebaran Covid-19.
Kontributor : Dafi Yusuf