Keren! Seniman Asal Demak, Lukis Soekarno dan KH Maimoen Zoebair dengan Pelepah Pisang

Seniman asal Demak ini memanfaatkan pelepah pisang untuk membuat lukisan yang indah dan menarik

Budi Arista Romadhoni
Senin, 26 Juli 2021 | 09:10 WIB
Keren! Seniman Asal Demak, Lukis Soekarno dan KH Maimoen Zoebair dengan Pelepah Pisang
Contoh lukisan dari bahan pelepah pisang yang dibuat oleh Eko (Foto: Dok/Jatengnews.id)

SuaraJawaTengah.id - Seniman asal Kabupaten Demak memanfaatkan pelepah pisang menjadi lukisan yang indah. 

Ia adalah Eko Budiyono, 30, pelukis yang memanfaatkan pelepah pisang. Ia merupakan warga Desa Dukun, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak

Dilansir dari Jatengnews.id, Eko mengaku pekerjaan utamanya bukanlah sebagai pengrajin seni, melainkan seorang buruh pabrik di salah satu perusahaan di Demak.

“Jadi lukisan ini saya buat untuk tambahan pendapatan saja, bukan sebagai pemasukan utama,” ungkapnya Ketika ditemui di rumahnya Minggu (25/7/2021),

Baca Juga:Terjaring Saat Operasi PPKM Darurat, Oknum PDAM Demak: Saya Tidak Percaya Covid-19

Ia bercerita, bakat berseni yang ia miliki memang sudah ada semenjak dahulu masih kecil. Tidak ada latar belakang pendidikan seni yang ia tempuh, karena sampai pada tingkat SMA saja dirinya mengenyam pendidikan.

Pada tahun 2009, dirinya juga sudah mencoba membuat beberapa karya seni baik dua dimensi maupun tiga dimensi.

“Cuma memang pada waktu itu, saya belum berani untuk menjualnya. Jadi masih sekadar bikin saja,” katanya.

Waktu pandemi menghantam Indonesia, Eko juga menjadi salah satu yang terdampak. Ia harus mengundurkan diri karena kondisi keuangan tempatnya bekerja sudah tidak sehat lagi.

“Akhirnya untuk menambah pemasukkan, saya berani berjualan karya seni saya ini,” ungkapnya.

Baca Juga:Seniman Remy Sylado dan Masyarakat Adat Kinipan Raih Penghargaan Akademi Jakarta

Untuk saat ini sendiri, Eko mengaku tidak menyetok karya seni terlalu banyak. Dirinya lebih memilih membuat lukisan sesuai dengan pesanan karena warna pelepah pisang yang ia pakai cukup sukar dicari.

“Jadi kalau yang saya pakai ini warnanya murni dari pelepah pisangnya, tidak saya buat dengan dikeringkan atau bagaimana. Warnanya bakal awet dan tidak berubah,” ujarnya.

Amunisi yang dipakai Eko untuk membuat lukisan pelepah pisang sendiri cukup sederhana. Hanya pelepah pisang, gunting, lem, dan triplek sebagai dasarnya.

“Jadi kalau proses pembuatannya saya pilih-pilih dulu pelepah pisang yang cocok. Satu hal yang penting untuk membuat detail wajah kan gelap terangnya. Setelah begitu saya buat gambar dasarnya di triplek, kemudian saya buat wajahnya itu ibarat membuat puzzle, jadi menyesuaikan bagaimana biar wajahnya itu sesuai dengan yang asli,” jelasnya.

Untuk saat ini, pangsa pasar pelanggan milik Eko sendiri masih belum terlalu luas. Pembeli masih baru dari sekitar Kabupaten Demak. Cara ia mempromosikan karya seni ciptaannya juga masih terbatas menggunakan akun Facebooknya saja.

“Saya belum pakai marketplace seperti Shopee atau bagaimana, soalnya tidak tahu caranya,” katanya.

Dalam upaya mempromosikan karya seninya, Eko mengunggah juga ciptaannya di grup pecinta seni di Facebook. Satu unggahan milik Eko bisa disukai sampai delapan ribu orang dan banyak pesan masuk yang menanyakan harga lukisan pelepah pisang miliknya.

“Cuma memang terkadang itu sekadar bertanya, kemudian setelah tau harganya tidak memberi kabar lagi. Memang sudah biasa seperti itu,” ujarnya.

Untuk karya seni ciptaannya, Eko mematok harga mulai dari Rp150 ribu. Hal ini tergantung kerumitan dan dimensi dari lukisan yang ia buat. Lebih lanjut ia mengatakan proses pembuatan bisa mencapai dua hari karena ia buat di sela-sela waktu bekerja.

“Walaupun sudah tidak terlalu mahal begitu ya masih saja ada yang menawar cuma Rp50 ribu,” ungkapnya.

Meski kali ini dirinya berfokus membuat karya seni lukisan pelepah pisang, Eko mengaku bisa membuat karya seni lain seperti kapal yang menggunakan bahan dasar batang es krim maupun lukisan dengan media yang lain.

Untuk saat ini lukisan pelepah pisang yang tersedia di rumah milik Eko ada tiga. Satu berwajah Presiden Republik Indonesia Pertama, Ir. Soekarno dan dua lainnya memamerkan wajah mendiang sosok pemuka agama kharismatik, KH. Maimoen Zoebair dan KH Hasyim Asy’ari.

Meski begitu, tak terbatas melukis wajah, dirinya juga bisa melukis kuda, Ka’bah, bahkan kaligrafi menggunakan bahan pelepah pisang.

“Untuk yang ukuran 50×70 sentimeter itu harganya Rp200 ribu, masih belum dengan figuranya. Kalau pakai figura beda lagi harganya,” ungkapnya.

Untuk melihat karya seni buatan Eko sendiri masyarakat bisa melihat akun Facebook Iko Tama. Ia bisa membuat lukisan wajah sesuai dengan pesanan. Dirinya bisa dihubungi melalui nomor WhatsApp 08988398369.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini