Sayidi Kaget Rumahnya Penuh dengan Air Laut, Demak Tenggelam 4 Tahun Lagi?

Fakta pantura tenggelam, kisah Sayidi yang kaget rumahnya penuh dengan air laut, akankah Demak tenggelam 4 tahun lagi

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 31 Agustus 2021 | 14:13 WIB
Sayidi Kaget Rumahnya Penuh dengan Air Laut, Demak Tenggelam 4 Tahun Lagi?
Foto udara proyek pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak seksi II di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (13/4/2021). ANTARA FOTO/Aji Styawan

Jika tetap ingin tinggal di rumahnya, Sayidi harus meninggikan rumah. Untuk biaya meninggikan rumah juga tak murah. Sekali meninggikan dia harus menyiapkan uang sekitar Rp 60 juta.

"Biaya mahal meninggikan rumah, barangnya juga kan truck tak  bisa sampai sini. Harus diangkut lagi dengan moda transportasi yang lebih kecil  karena kondisi tanah tak kuat. Itu yang membuat biaya semakin mahal," ucapnya.

Ketua Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Tengah Fahmi Bastian menjelaskan, sejumlah laporan yang pernah dia baca, ada dampak bencana ekologi yang disebabkan perilaku  manusia.

Di antaranya perluasan wilayah Tanjung Mas dan  reklamasi Pantai Marina. Hal itu menjadi salah satu faktor beberapa wilayah di Sayung Demak terkena abrasi.

Baca Juga:Banjir Rob Terus Terjadi, Rumah di Demak Kian Pendek, Ancaman Tenggelam Semakin Nyata

"Karena perubahan arus ombak di sana, yang di mana arus laut ini diubah karena adanya rekalmasi di Pantai Marina dan Tanjung Mas. Terlebih dalam konteks perubahan iklim juga mempengaruhi tak hanya di Demak, namu sepanjang pantai utara juga terpengaruh," bebernya saat ditemui beberapa hari lalu.

Pihaknya menilai, kondisi di pantai utara semkain tahun semaki parah. Satu sisi di pantai utara dibebani dengan industriasiasi yang sangat masif sehingga menyebabkan penurunan tanah di sana.

Di sisi lain, perubahan iklim dengan  kebijakan energi fosil yang berlebihan menyebabkan naiknya suhu bumi dan air perumkaan laut.

"Penurunan tanah dan ditambah dengan  air laut yang naik tersebut memeperparah dalam kontekas abrasai. Dan hilangnya tanah di Sayung semakain hari semakin  masif," ucapnya.

Keadaan rumah Sayidi di Bedono, Sayung, Kabupaten Demak (suara.com/Dafi usuf).
Keadaan rumah Sayidi di Bedono, Sayung, Kabupaten Demak (suara.com/Dafi Yusuf).

Mitigasi wilayah mangrove yang menjadi salah satu alat untuk mengahambat laju abrasi, malah semakin berkurang.   Hal inilah yang menyebabkan abrasi di Kecamatan Sayung semakin menggila.

Baca Juga:Nikita Mirzani Tak akan Datang ke Polres Demak, Kecuali Dijemput Pelapor Pakai Private Jet

Fahmi melanjutkan, jika Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Demak sudah diskusi kebencanaan di Sayung sejak tahun 2010. Bahkan dari beberapa negara, salah satunya Belanda masuk di Demak untuk melakukan riset mencari solusi.

Berita Terkait

"Dalam rentang waktu 2020-2024, kami memiliki target untuk membangun jalan tol sepanjang 1.367 km," kata Yongki.

bisnis | 13:51 WIB

PPIH Embarkasi Solo telah memulangkan satu calon haji asal Kabupaten Demak, Jawa Tengah

jateng | 10:45 WIB

Ulama karismatis asal Rembang Gus Mus mengunggah foto banjir di Sayung, Jateng. Ganjar Pranowo dikritik warganet.

metro | 18:56 WIB

Sebuah video TikTok viral menunjukkan kondisi banjir yang ada di wilayah Demak. Pembuat video pun meminta perhatian dari Ganjar Pranowo agar menyelesaikan dulu permasalahan di Jawa Tengah itu.

sumedang | 19:40 WIB

Pencurian bobol rumah menjelang Idul Fitri kembali terjadi, kali ini menimpa warga Demak

jateng | 01:30 WIB

News

Terkini

Seorang siswa SD disebut terpaksa pindah ke Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Semarang karena selalu dirundung atau Bully di sekolah lamanya.

News | 20:09 WIB

Seorang siswa SD disebut terpaksa pindah ke Sekolah Luar Biasa (SLB) karena selalu dirundung atau Bully di sekolah lamanya, namun rupanya alamat rumahnya bukan di Salatiga

News | 17:44 WIB

Seorang siswa SD disebut terpaksa pindah ke Sekolah Luar Biasa (SLB) karena selalu dirundung atau Bully di sekolah lamanya

News | 16:18 WIB

Nama Ganjar Pranowo terus dibicarakan baik dari kader PDI Perjuangan maupun non partai. Elektabilitas Gubenur Jawa Tengah itu pun terus meningkat

News | 16:03 WIB

Ibadah haji tahun ini, Indonesia mendapatkan kesempatan untuk memberangkatkan calon jamaah haji tanpa ada pembatasan. Di Jawa Tengah terdapat 33.664 orang yang akan berangkat

News | 14:04 WIB

Pertamina bakal menerapkan aturan baru kepada para konsumennya yang akan membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar pada bulan Juni 2023 mendatang

News | 15:26 WIB

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi akun media sosial penghina istrinya Selvi Ananda ke pihak kepolisian

News | 14:59 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyapa 32 bhikkhu yang melakukan ritual thudong dari Thailand ke Indonesia, di Jambu, Kabupaten Semarang, Selasa (30/5/2023)

News | 09:28 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pertumbuhan pengusaha di Indonesia masih cukup rendah, ia pun meminta HIPMI untuk ikut membantu memunculkan pengusaha baru

News | 19:16 WIB

PSIS Semarang kembali menambah pemain baru untuk kedalaman skuat jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2023/2024

News | 19:01 WIB

Bank Mandiri memiliki berbagai produk perbankan yang bisa digunakan untuk bertransaksi di kawasan Damai Indah Golf PIK Course.

News | 19:00 WIB

Calon presiden PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo meyakini bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terkuat di dunia

News | 14:56 WIB

PT Semen Gresik sukses menjalin kerjasama dengan Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi (DEB SV) Universitas Gadjah Mada (UGM)

News | 14:43 WIB

Dalam rangka mendukung komunitas vespa, Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga hadir dalam kegiatan konvoi komunitas vespa bertajuk MyPertamina Solo Mods Mayday

News | 08:43 WIB

Pasangan suami istri penjual ikan asin asal Banjarnegara akan berangkat Haji tahun ini, puluhan tahun mereka menabung dari hasil jualan ikan asin

News | 15:09 WIB
Tampilkan lebih banyak