Lalu, bekas-bekas bandar pelabuhan dari Semanggi ke utara arah Penjalan yang menjadi kawasan pecinan masih ada. Lokasi bandar berada di Kampung Penjalan di utara sungai Kali Pepe.
Bisnis Perniagaan Saat Tinggi
Kondisi Sangkrah saat Desa Sala sudah sangat ramai penduduk. Apalagi setelah Keraton Solo berdiri, Sangkrah semakin padat. Meskipun Desa Sala sudah tidak berdiri permukiman lama masih tetap ada.
“Sangkrah dari dulu sudah sangat padat karena dekat dengan Bandar Penjalan sebagai satelit. Barang muatan dari Semanggi kalau ke utara ya Penjalan. Bisnis perniagaan saat tinggi,” imbuh dia.
Baca Juga:Wow! Pemilih Lebih Banyak Perempuan, Wanita Punya Peluang Pimpin Kota Solo
Menurutnya pandangan premanisme di Sangkrah bisa muncul karena kepadatan penduduk. Prostitusi zaman dahulu pun muncul di kawasan itu sebelum tahun 1950–an pindah ke kawasan Silir. Jika dicermati lokasi-lokasi pusat transportasi seperti pelabuhan atau terminal terkenal erat dengan premanisme.
Keterkaitan Sangkrah dan Semanggi hanya jalur perdagangan saja. Ia meyakini Sangkrah dan kawasan sekitar sudah padat sejak dahulu. Meskipun selalu ada tokoh yang memimpin, strata masyarakat di kawasan itu sama.