Sangkrah Sudah Padat Penduduk Sejak Kota Solo Belum Berdiri

Sangkrah yang luas wilayahnya sekitar 45 hektare itu juga dikenal sebagai kawasan berkarakter keras dan itu sebabnya sering mendapat stigma negatif.

Siswanto
Kamis, 02 September 2021 | 14:04 WIB
Sangkrah Sudah Padat Penduduk Sejak Kota Solo Belum Berdiri
Kota Solo, Jawa Tengah. [Suara.com/Ari Purnomo]

Lalu, bekas-bekas bandar pelabuhan dari Semanggi ke utara arah Penjalan yang menjadi kawasan pecinan masih ada. Lokasi bandar berada di Kampung Penjalan di utara sungai Kali Pepe.

Bisnis Perniagaan Saat Tinggi

Kondisi Sangkrah saat Desa Sala sudah sangat ramai penduduk. Apalagi setelah Keraton Solo berdiri, Sangkrah semakin padat. Meskipun Desa Sala sudah tidak berdiri permukiman lama masih tetap ada.

“Sangkrah dari dulu sudah sangat padat karena dekat dengan Bandar Penjalan sebagai satelit. Barang muatan dari Semanggi kalau ke utara ya Penjalan. Bisnis perniagaan saat tinggi,” imbuh dia.

Baca Juga:Wow! Pemilih Lebih Banyak Perempuan, Wanita Punya Peluang Pimpin Kota Solo

Menurutnya pandangan premanisme di Sangkrah bisa muncul karena kepadatan penduduk. Prostitusi zaman dahulu pun muncul di kawasan itu sebelum tahun 1950–an pindah ke kawasan Silir. Jika dicermati lokasi-lokasi pusat transportasi seperti pelabuhan atau terminal terkenal erat dengan premanisme.

Keterkaitan Sangkrah dan Semanggi hanya jalur perdagangan saja. Ia meyakini Sangkrah dan kawasan sekitar sudah padat sejak dahulu. Meskipun selalu ada tokoh yang memimpin, strata masyarakat di kawasan itu sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak