Kades Catakgayam Dipukuli Pria Depresi di Balai Desa

Dalam laporan Beritajatim disebutkan, Jamis datang ke balai desa dengan marah-marah dan menagih hadiah "lomba Jokowi."

Siswanto
Kamis, 02 September 2021 | 19:31 WIB
Kades Catakgayam Dipukuli Pria Depresi di Balai Desa
Ilustrasi penganiayaan (Shutterstock).

SuaraJawaTengah.id - Kepala Desa Catakgayam, Kecamatan Mojowarno, Jombang, Jawa Timur, bernama Sugeng Samsuri dianiaya seorang warga di kantor balai desa baru-baru ini.

Pelaku bernama Jamis Teguh (50). Dia mengalami depresi sejak kalah pemilihan kepala desa beberapa tahun yang lalu.

Dalam laporan Beritajatim disebutkan, Jamis datang ke balai desa dengan marah-marah dan menagih hadiah "lomba Jokowi." 

"Dia marah, lalu menendang saya,” kata Sugeng Samsuri dalam, Kamis (2/9/2021).

Baca Juga:Anhedonia, Jenis Depresi Berat yang Diawali Hilang Minat Lakukan Apa-apa

Sugeng tidak mengerti lomba yang dimaksud Jamis karena selama ini tidak pernah membuat "lomba Jokowi."

Jamis tetap bersikeras menagih hadiah sambil mendekati Sugeng. Sugeng sudah berusaha menjaga jarak, tetapi tetap kena pukulan dan tendangan Jamis.

Kemarahan Jamis sempat dapat diredakan, tetapi kemudian kumat lagi dan kembali menyerang Sugeng dengan pukulan dan tendangan. Sugeng sampai ambruk.

Untuk menghindari hal yang lebih buruk, Sugeng bersembunyi di ruang kerjanya.

Pria dengan gangguan jiwa itu terus mencari Sugeng, tetapi tak dapat menemukannya.

Baca Juga:Divonis Diabetes, Babe Cabita Depresi

“Tidak apa-apa. Kasus ini ditangani unsur tiga pilar (Babinsa, Bhabintkamtibmas, kades). Dia (Jamis) mengalami gangguan kejiawaan. Kami juga sudah koordinasi dengan kepolisian,” kata Sugeng.

Kapolsek Mojowarno AKP Yogas mengungkapkan Jamis pernah mengikuti pilkades Catakgayam tahun 2017, namun kalah dan setelah itu depresi.

Sebelum menghajar Sugeng, Jamis sudah beberapakali mengamuk, dia pernah memecahkan kaca kantor balai desa.

 “Jadi pelaku ini ODGJ. Namun demikian, kalau masih meresahkan, yang bersangkutan akan kita kirim ke RSJ (Rumah Sakit Jiwa). Tapi semuanya masih dibicarakan dengan tiga pilar,” ujar Yogas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak