Heboh Hukum Memakai BH Jadi Sumber Fitnah, Aktivis Gusdurian Ini Beri Jawaban Menohok

Melalui akun instagramnya, Kalis memaparkan jika hasil riset yang berasal dari Ulama Arab Saudi itu tidak melibatkan pandangan ulama perempuan.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 05 Oktober 2021 | 16:30 WIB
Heboh Hukum Memakai BH Jadi Sumber Fitnah, Aktivis Gusdurian Ini Beri Jawaban Menohok
Warganet di jagat media sosial kembali diramaikan sebuah postingan meme yang membicarakan tentang hukum wanita memakai BH atau bra. [Terkini/tangkapan layar]

SuaraJawaTengah.id - Jagat media sosial mendadak dihebohkan dengan munculnya postingan pelarangan memakai BH atau bra.

Bahkan dalam postingan akun instagram @temanshalih, menyebutkan jika wanita memakai BH bisa menimbulkan sumber fitnah.

"Memakai BH mengakibatkan payudara menjadi nampak dan membuat para perempuan nampak lebih muda sehingga mereka menjadi sumber fitnah," bunyi kalimat yang tertera dalam postingan tersebut.

Beredar penyataan tersebut rupanya langsung ditanggapi serius oleh salah satu aktivis Gusdurian, Kalis Mardiasih. Melalui akun instagramnya, Kalis memaparkan jika hasil riset yang berasal dari Ulama Arab Saudi itu tidak melibatkan pandangan ulama perempuan.

Baca Juga:Mengapa Agus Widjojo Dinilai Sosok Tepat Bagi Upaya Rekonsiliasi Tragedi 1965?

"Sebenarnya saya mau protes, kenapa pembuat konten @temanshalih yang sudah pasti laki-laki itu pakai gambar semangka. Apa imajinasi yang muncul dalam kepala ketika bicara BH lalu terpikir gambar semangka," herannya melalui keterangan tertulis di akun instagram @kalis.mardiansih.

"Komentar seriusnya, fatwa yang diputuskan oleh Riset Ilmiah dan Fatwa Ulama Arab Suadi ini pastilah tidak melibatkan ulama perempuan. Seandainya ulama perempuan terlibat, ia akan berbicara berdasarkan pengalaman ketubuhan dan pengalaman sosialnya," sambungnya.

Kalis menegaskan jika memakai BH bagi perempuan justru memiliki banyak manfaat. Mulai dari melindungi lapisan kulit payudara hingga mencegah infeksi dari pakaian yang wanita kenakan.

"Pada ukuran payudara yang besar, BH juga dapat membantu perempuan menahan beban agar tidak berjalan bungkuk dan mengurangi sakit punggung," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyarankan kepada siapapun ketika membuat produk hukum mengenai urusan perempuan. Sebaik-baiknya memerhatikan nilai-nilai kesetaraan dan tidak merugikan bagi kaum perempuan.

Baca Juga:Relevansi Pancasila di Tengah Kehidupan Modern Menurut Alissa Wahid

"Produk hukum hendaknya dibuat untuk kemaslahatan, keadilan dan kesetaraan. Sebab, Islam memudahkan," tandasnya.

Sontak unggahan Kalis tersebut langsung dibanjiri komentar warganet. Tak sedikit dari mereka merasa geram dengan postingan tersebut.

"Astaga! Kenapa BH juga jadi urusan merekamereka? Kenapa perempuan dan tubuhnya selalu dianggap sumber fitnah? Kok ya gak udah2 beginian sih," ucap akun @ditasu**.

"Ya ampun susah amat empati ya, kalau ngga ngerti nanya kek sama yang punya payudara," cetus akun @zoyaa**.

"TIDAK MASUK AKAL sama sekali dan sangat menyudutkan perempuan mbak. Timbang pake BH untuk kesehatan dan kenyamanan aja dilarang dengan alasan patriarki, mau marah aku tuh," sahut akun @ebifebri**.

"Ternyata ngurus BH lebih urgen daripada kerusakan lingkungan dan upah pekerja menurut perspektif keagamaan awokawokawok," timpal akun @danin**.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini