SuaraJawaTengah.id - Warga di Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mendadak dihebohkan dengan penemuan dua anak Harimau Jawa.
Kabar penemuan hewan langka tersebut langsung jadi buah bibir dan disoroti para warganet di media sosial.
Melalui unggahan foto di akun instagram @banjarnegara_news. Akun ini membagikan tangkapan layar dari grup facebook tentang informasi penemuan hewan yang telah punah bertahun-tahun tersebut.
"Kie apa berita bener lur telah ditemukan 2 anak harimau jawa (harimau jawa dinyatakan punah) nang daerah pagedongan," bunyi kalimat yang tertera dalam tangkapan layar tersebut.
Baca Juga:Warganet Soroti Perbedaan Cara Penjemputan Atlet Berprestasi dengan Saipul Jamil
Sementara itu, berdasarkan pantauan tangkapan layar tersebut memang terlihat
penampakan dua sosok anak Harimau.
Kedua anak Harimau itu nampak sedang tengkurap di atas lantai. Adapun kebenaran mengenai informasi soal dua anak Harimau yang diisukan keturunan Harimau Jawa ini masih dipertanyakan.
Mengingat hewan langka tersebut sudah punah ratusan tahun yang lalu. Sehingga diperkirakan dua anak Harimau itu bukan keturunan Harimau Jawa.
Sontak beredarnya kabar itu langsung mematik perhatian warganet. Tak sedikit dari mereka yang tak langsung percaya dengan informasi tersebut.
"Hoax ora sih," kata akun @afni**.
Baca Juga:CEK FAKTA: Video Ini Bukti Megawati Soekarnoputri Ingin Ubah Pancasila, Benarkah?
"Gak mungkin lah," cetus akun @oziil**.
"Kalau udah punah ya udah nggak beranak mbokan," ujar akun @adisantosa**.
"Kulit harimau jawa berwarna hitam pekat dengan seleret kuning emas. Bukan kuning seleret hitam," sahut akun @mas_sugeng**.
Sementara itu, pengelola Kebun Binatang Serulingmas Zoo Kabupaten Banjarnegara turut mengomentari dan memastikan jika dua anak Harimau yang tertera dalam foto itu bukan jenis Harimau Jawa.
"Hoax min. Itu video orang. Diedit suaranya. Lagian itu harimau benggala," ujar akun @lulut**.
Kontributor: Fitroh Nurikhsan
Untuk linknya;
https://www.instagram.com/p/CUwhThPp5Kv/?utm_medium=copy_link
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
