Ya Ampun! Selama Pandemi Covid-19, Sudah 64 Dokter di Jawa Tengah Meninggal Dunia

Selama pandemi Covid-19, terdapat 64 dokter di Jawa Tengah meninggal dunia, mereka terpapar saat bertugas

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 09 Oktober 2021 | 17:08 WIB
Ya Ampun! Selama Pandemi Covid-19, Sudah 64 Dokter di Jawa Tengah Meninggal Dunia
Ilustrasi Covid-19. Selama pandemi Covid-19, terdapat 64 dokter di Jawa Tengah meninggal dunia, mereka terpapar saat bertugas. [Foto: Antara]

SuaraJawaTengah.id - Pandemi COVID-19 telah merenggut banyak nyawa orang . Tidak hanya masyarakat yang menjadi korban, namun para dokter juga menjadi korban ganasnya virus corona. 

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo menyatakan sudah 64 dokter di provinsi itu meninggal dunia akibat COVID-19 sejak awal pandemi hingga saat ini.

"Total ada 128 tenaga kesehatan, 64 orang di antaranya merupakan dokter umum dan dokter spesialis," kata Yulianto dikutip dari ANTARA saat pelantikan pengurus IDI wilayah Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (9/10/2021).

Menurut dia, secara keseluruhan terdapat 10.800 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi COVID-19 sejak awal pandemi hingga saat ini.

Baca Juga:Perolehan Medali Sementara PON Papua: Jateng Tertahan 5 Besar, Jabar Makin Menjauh

Dari jumlah tersebut, 2.216 orang di antaranya merupakan dokter.

"Itu data dirawat, jumlahnya diperkirakan lebih banyak lagi kalau ditambah yang tidak dirawat di rumah sakit," tambahnya.

Saat ini, menurut dia, kondisi kasus COVID-19 di Jawa Tengah sudah cukup landai.

Dari rata-rata jumlah mencapai 35 ribu kasus per hari pada Juli 2021 lalu, kata dia, saat ini hanya mencapai 1.500 kasus per hari.

Jumlah keterisian tempat tidur serta ruang gawat darurat rumah sakit pada Juli lalu, lanjut dia, sudah mencapai 90 persen.

Baca Juga:PON Papua: Vinka Widyaningrum Bongkar Kunci Lolos Semifinal Tarung Derajat

"Saat ini keterisian tuang ICU rumah sakit sekitar 7,5 persen, sedangkan ruang isolasi hanya 3 persen," katanya.

Meski demikian, menurut dia, ancaman terjadinya gelombang ketiga COVID-19 masih ada.

"Negara tetangga kita, Singapura, dan hampir semua negara Eropa sudah mengalami gelombang ketiga," tambahnya.

Oleh karena itu, ia mengharapkan dukungan dari IDI sebagai wadah profesi dokter di Indonesia untuk selalu membantu dalam mengatasi pandemi ini.

Sementara itu, Ketua Umum IDI Daeng M.Faqih mempersilakan pemerintah daerah memanfaatkan jajaran di organisasi profesi itu untuk membantu penanganan COVID-19.

"Perlu upaya bersama untuk bahu membahu mengatasi COVID-19," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini