Tak Disadari Banyak Orang, 56,1 Persen Manusia di Indonesia Ternyata Hidup di Pulau Jawa

Lebih dari 50 persen manusa di Indonesia ternyata hidup di Pulau Jawa

Budi Arista Romadhoni
Senin, 29 November 2021 | 16:28 WIB
Tak Disadari Banyak Orang, 56,1 Persen Manusia di Indonesia Ternyata Hidup di Pulau Jawa
Ilustrasi Peta Pulau Jawa. Lebih dari 50 persen manusa di Indonesia ternyata hidup di Pulau Jawa. (Solopos/Twitter)

SuaraJawaTengah.id - Tak disadari oleh sebagian orang, penduduk di pulau Jawa ternyata paling padat di Indonesia. Lebih dari 50 persen populasi di Indonesia hidup di pulau ini. 

Kapadatan penduduk tersebut tentu saja berpengaruh kondisi lingkungan, sosial dan ekonomi di pulau Jawa. 

Menyadur dari Solopos.com, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) melalui hasil sensus penduduk pada 2020 lalu, jumlah populasi Indonesia berkisar 270,2 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak lebih dari 151 juta jiwa atau 56,1 persen penduduk tinggal di pulau Jawa.

Hal ini membuat pulau Jawa tercatat sebagai pulau dengan penduduk terbesar di Indonesia dan dunia dengan luas wilayah sekitar 128.297 km2.

Baca Juga:Penangkaran Burung Branjangan di Karawang

Beberapa faktor yang menyebabkan tingginya populasi di pulau Jawa ini di antaranya adalah pusat pemerintahan ada di Pulau Jawa sehingga secara otomatis pulau ini mendapatkan dampak signifikan paling terdepan dari program pengembangan yang diadakan pemerintah.

Hal ini terwujud dalam banyaknya area-area industri yang dibangun dan berkembang pesat, hingga sarana prasarana lengkap. Selain itu, karena banyak terdapat gunung api menyebabkan tanah di pulau Jawa subur dan cocok untuk bercocok tanam.

Di Jawa Tengah, jumlah penduduk mencapai 34,7 juta  dengan luas wilayah sebesar 3,25 juta hektar (Ha) atau sekitar 25,04 persen dari luas pulau Jawa keseluruhan dan 1,70 persen dari luas wilayah Indonesia. Dibandingkan dengan hasil sensus sebelumnya, jumlah penduduk Jawa Tengah terus mengalami peningkatan, yaitu sekitar 4,1 juta jiwa per 10 tahun atau 400.000 jiwa setiap tahunnya.

Pada 2014, BPS mencatat bahwa kepadatan provinsi di Jawa Tengah berada di posisi kelima setelah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan DI. Yogyakarta dengan jumlah 1022 jiwa per km2. Sebagaimana disebutkan bahwa banyaknya daya tarik pulau Jawa sehingga menjadi pulau terpadat di Indonesia, salah satunya berupa sarana prasarana yang lengkap, Jawa Tengah bisa dikatakan memiliki sarana prasarana yang lengkap.

Fasilitas di Jawa Tengah Lengkap dan Banyak Area Industri Tumbuh

Baca Juga:Siapakah Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa, Kerajaan Lamajang Tigang Juru atau Demak?

Dilansir dari Jatengprov.go.id, Senin (29/11/2021), Jawa Tengah memiliki fasilitas berupa penddidikan yang lengkap, mulai dari sekolah, universitas, hingga lembaga-lembaga pelatihan. Jawa Tengah juga memiliki sekolah bertaraf internasional yang tersebar di berbagai wilayah.

Sekolah bertaraf internasional tersebut terdriri dari 11 Sekolah Dasar Internasional, 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Internasional) dan 3 Sekolah Menengah Atas (SMA) Internasional.

Selain sekolah, fasilitas umum lainnya yang dapat menunjuang kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada adalah fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit nasional dan rumah sakit internasional. Untuk rumah sakit nasional sendiri terbagi menjadi beberapa, yaitu rumah sakit umum sejumlah 239 unit, kemudian rumah sakit khusus sejumlah 50 unit, rumah sakit bersalin sejumlah 32 unit, dan juga fasilitas kesehatan lainnya seperti klinik pengobatan sejumlah 1.166.

Sementara itu terdapat 4 rumah sakit internasional di Jawa Tengah yang terletak di kota Semarang, kota Surakarta, dan kabupaten Banyumas.

Jawa Tengah juga sering dianggap sebagai jantung budaya Jawa yang terlihat melalui karakter masyarakatnya yang cenderung sopan, sederhana dan rajin. Hal ini juga menarik banyaknya investor asing untuk menanamkan modal di Jawa Tengah sehingga terlihat banyaknya area industri yang berkembang sehingga secara otomatis juga memperbayak kesempatan kerja bagi masyarakat.

Jawa Tengah Memiliki Tanah Subur Dengan Cuaca yang Mendukung

Banyaknya gunung berapi di Jawa Tengah juga menyebabkan banyaknya lahan subur yang bisa diolah menjadi lahan pertanian. Luas lahan di Jawa Tengah tercatat sebesar 65,56 persen yang terdiri lahan sawah berpengairan teknis sebesar 38,26 persen, dan sisanya lahan sawah berpengairan setengah teknis, lahan sawah tadah hujan dan masih banyak lagi.

Secara iklim, menurut Stasioun Klimatologi Kelas 1 Semarang, suhu rata-rata di Jawa Tengahg berkisar antara 18º C hingga 28º C. Tempat-tempat yang letaknya dekat pantai mempunyai suhu udara rata-rata relatif tinggi. Sementara itu, suhu rata-rata tanah berumput (kedalaman 5 Cm), berkisar antara 17ºC sampai 35ºC.

Rata-rata suhu air berkisar antara 21ºC sampai 28ºC. Sedangkan untuk kelembaban udara rata-rata bervariasi, dari 73 persen samapai 94 persen. Curah hujan terbanyak terdapat di Stasiun Meteorologi Pertanian khusus batas Salatiga sebanyak 3.990 mm, dengan hari hujan 195 hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini