SuaraJawaTengah.id - Kasus varian baru COVID-19 yang diberi nama Omicron mulai menyebar dibeberapa negara. Vaksin corona yang telah disuntikan disebut-sebut tak mampu meredam keganasan Omicron.
BioNTech pada Senin mengatakan mereka mulai mengembangkan vaksin COVID-19 yang disesuaikan untuk melawan varian Omicron yang ditemukan di Afrika Selatan. Kendati demikian masih belum diketahui apakah harus membuat ulang vaksin COVID-19 yang sudah ada.
Pengembangan vaksin khusus merupakan bagian dari prosedur standar perusahaan untuk varian-varian baru, kata perusahaan yang bermitra dengan Pfizer itu dalam pernyataan.
"Langkah awal pengembangan vaksin baru yang potensial tumpang tindih dengan riset yang diperlukan untuk mengevaluasi apakah vaksin baru itu nantinya bakal dibutuhkan," kata mereka.
Baca Juga:Epidemiolog UI Sebut Kemungkinan Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia, Ini Dalihnya
Omicron membawa risiko terjadinya lonjakan global yang sangat tinggi, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin, ketika semakin banyak negara melaporkan temuan varian itu yang mendorong penutupan perbatasan.
BioNTech pada Jumat mengatakan mereka mengharapkan lebih banyak data dari laboratorium dalam dua pekan ke depan untuk membantu menentukan apakah perlu memproduksi vaksin khusus Omicron.
Pesaingnya, Moderna, mengatakan sedang merancang ulang vaksin COVID-19 mereka untuk digunakan sebagai vaksin booster (penguat) masa depan.
[ANTARA]
Baca Juga:Kemenkes Sebut Varian Corona Jenis Omicron Berkaitan dengan Infeksi HIV