Meski Sudah Ditutup, Ini 5 Lokalisasi Terbesar di Jawa Tengah, Ada Silir dan Sunan Kuning

Jawa Tengah memiliki 5 lokalisasi yang dianggap paling besar, namun keberadaannya kini sudah ditutup

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 23 Desember 2021 | 17:54 WIB
Meski Sudah Ditutup, Ini 5 Lokalisasi Terbesar di Jawa Tengah, Ada Silir dan Sunan Kuning
Sejumlah Wanita Pekerja Seks (WPS) antre untuk mencairkan dana bantuan sosial seusai penutupan kawasan Resosialisasi Argorejo atau Lokalisasi Sunan Kuning (SK) di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/10). [ANTARA FOTO/Aji Styawan]

SuaraJawaTengah.id - Jawa Tengah (Jateng) pernah memiliki tempat lokalisasi yang hingga kini masih diingat oleh warga sekitar. Meski sudah ditutup, tempat lokalisasi di provinsi ini tetap saja melekat hingga sekarang.  

Menyadur dari Solopos.com, Wilayah Jateng memiliki beberapa bekas lokalisasi besar. dihimpun dari berbagai sumber, berikut lima bekas lokalisasi besar di Jateng:

1. Silir, Solo

Sejak puluhan tahun lalu, tepatnya tahun 1960 hingga 1961, Kota Solo mulai dikenal sebagai surganya kaum lelaki hidung belang. Citra itu muncul seiring berdirinya kawasan resosialisasi Silir di Semanggi, Pasar Kliwon, yang pada praktiknya berubah menjadi lokalisasi. Pelacuran di Silir merupakan kelanjutan dari sejarah bisnis esek-esek di Kota Solo yang berkembang setelah 1870.

Baca Juga:BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Jawa

Kawasan lokalisasi di Silir itu didirikan atas inisiasi Pemkot Solo yang kala itu dipimpin Hutomo Ramelan.Tapi sejatinya, jauh sebelum munculnya lokalisasi Silir, bisnis esek-esek sudah eksis di wilayah ini. Kini, tahun kawasan prostitusi itu ditutup, namun istilah kawasan pelacuran tetap melekat di benak masyarakat.

2. Lorok Indah, Pati

Lokalisasi terbesar di Pati, Jawa Tengah yakni Lorok Indah yang berada di Kecamatan Margorejo, resmi ditutup setelah 23 tahun beroperasi. Penutupan dilakukan pada 19 Agustus 2021. Lokalisasi ini berada di lahan persawahan yang mestinya menjadi kawasan tanaman pangan.

3. Sunan Kuning, Semarang

Suasana Kompleks Sunan Kuning Kota Semarang, Jawa Tengah. [Suara.com/Adam Iyasa]
Suasana Kompleks Sunan Kuning Kota Semarang, Jawa Tengah. [Suara.com/Adam Iyasa]

Lokalisasi terbesar di Jateng lainnya berada di kawasan Sunan Kuning, Semarang. Tempat ini dibuka pada 15 Agustus 1966 oleh Wali Kota Semarang, Hadi Sabeno dan ditutup pada 18 September 2019. Pada 2003 lalu, lokalisasi ini berubah nama menjadi Lokalisasi Muka Kuning.

Baca Juga:Catatan Hitam Dunia Pelayaran, Puluhan ABK Meninggal Paling Banyak dari Jateng

4. Gambilangu

Gambilangu merupakan salah satu lokalisasi besar di Semarang, Jateng. Tempat bisnis prostitusi ini berada di perbatasan antara Semarang dan Kendal.

Seremonial penutupan lokalisasi ini secara simbolis dilakukan di Terminal Mangkang, 18 November 2019. Seremonial penutupan lokalisasi GBL yang dihadiri Sekretaris Dirjen Kementrian Sosial, Wali Kota Semarang dan Bupati Kendal.

5. Tanjungkarang, Kudus

Kudus yang dikenal sebagai Kota Santri di Jateng ternyata juga memiliki lokalisasi besar. Bekas lokalisasi itu berada di Tanjungkarang, Kecamatan Jati. Bekas lokalisasi ini dulunya terletak di Pasar Hewan Tanjungkarang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini