Peringatan BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem di Jateng Bagian Selatan

"wilayah Jateng Selatan yang berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, yakni Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap," kata Teguh.

Erick Tanjung
Kamis, 13 Januari 2022 | 16:49 WIB
Peringatan BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem di Jateng Bagian Selatan
Ilustrasi hujan. (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprakirakan sejumlah wilayah di Jawa Tengah bagian selatan dan pegunungan tengah Jateng berpotensi terjadi cuaca ekstrem mulai Kamis (13/1/2022) sore.

"Berdasarkan peringatan dini cuaca Jawa Tengah yang dikeluarkan BMKG Ahmad Yani Semarang hari ini (13/1), pukul 15.41 WIB, wilayah Jateng selatan yang berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, yakni Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Kamis.

Sementara di wilayah pegunungan tengah Jateng, kata dia, meliputi Kecamatan Karangreja dan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga, serta Kecamatan Kepil, Sapuran, Kalikajar dan Kretek, Kabupaten Wonosobo.

Menurut dia, potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang itu bisa meluas ke wilayah Kecamatan Cimanggu, Wanareja, Dayeuhluhur dan Cipari, Kabupaten Cilacap.

Baca Juga:Kantor BRI Unit Pasar Kliwon Kudus Dilahap Si Jago Merah

Selain itu, Kecamatan Mrebet, Bobotsari, Karanganyar, Karangmoncol, Rembang, dan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga. Selanjutnya, Kecamatan Selomerto, Wonosobo, Mojotengah, Garung, Kejajar, dan Kalibawang, Kabupaten Wonosobo, serta Kecamatan Pituruh, Kemiri, Bruno, Gebang dan Bener, Kabupaten Purworejo.

"Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga Kamis (13/1) malam," kata Teguh.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir yang diikuti angin kencang dan sebagainya serta dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

"Mohon bantuan kepada BPBD/pihak terkait dapat meminta kepada masyarakat untuk menjauh dari bantaran sungai, tubuh air atau wilayah rawan banjir, serta lereng yang rawan longsor," katanya. (Antara)

Baca Juga:Ombak Pantura Mengganas, Ratusan Perahu Nelayan di Kota Semarang Mengungsi di Kali Benger

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini