Peringatan Dini dari BMKG, Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir Berpotensi Tarjadi pada 8-14 Februari 2022

BMKG memprediksi, potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang serta gelombang tinggi terjadi pada 8-14 Februari 2022

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 08 Februari 2022 | 14:26 WIB
Peringatan Dini dari BMKG, Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir Berpotensi Tarjadi pada 8-14 Februari 2022
ILUSTRASI Hujan petir. BMKG memprediksi, potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang serta gelombang tinggi terjadi pada 8-14 Februari 2022. [Antara]

SuaraJawaTengah.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini. Cuaca ekstrem perlu diwaspadai masyarakat. 

BMKG memprediksi, potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang serta gelombang tinggi terjadi pada 8-14 Februari 2022.

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa menjelaskan berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dalam periode sepekan mendatang di sebagian besar wilayah Indonesia.

"Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer, seperti aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) dan fenomena gelombang atmosfer, yaitu gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial," ujar Guswanto dikutip dari ANTARA Selasa (8/2/2022).

Baca Juga:Prakiraan Cuaca Bekasi dan Sekitarnya Hari Ini: Hujan Sedang dari Pagi hingga Sore

Guswanton menjelaskan Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG tengah memantau pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 93S yang terbentuk di sekitar Samudra Hindia sebelah barat daya Banten atau tepatnya di 13.8°LS 105.5°BT, dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 30 knot (56 km/jam) dan tekanan udara minimum di sekitar pusat sistem mencapai 1000 hPa.

Sistem Bibit Siklon 93S bergerak ke arah selatan menjauhi wilayah Indonesia. Dalam periode 24 jam ke depan masih berada pada kategori sedang untuk menjadi sistem Siklon Tropis.

Suatu kriteria bahwa Bibit Siklon dapat dikatakan meningkat menjadi Siklon Tropis apabila kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai minimal 35 knot (65 km/jam).

Keberadaan Bibit Siklon Tropis 93S tersebut dapat membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut," ujar Guswanto.

Baca Juga:Waspada! BMKG Keluarkan Peringatan Hujan Lebat Di Sejumlah Wilayah Indonesia Hari Ini

Guswanto mengatakan potensi hujan sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di wilayah Aceh, Sumatra Utara Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur.

Selain itu, juga berpotensi terjadi di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua.

Sementara itu, area perairan dengan tinggi gelombang 2,5 - 4.0 meter (gelombang tinggi) terdapat di wilayah Perairan Kepulauan Anambas – Kepulauan Natuna, Perairan barat Kep. Mentawai, Perairan Enggano – Bengkulu, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai - Bengkulu, Perairan selatan Jawa Timur, Perairan selatan Bali - NTB, Samudra Hindia selatan Jawa Timur- NTT.

Gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di Perairan selatan P. Sumba, Perairan Kupang – P. Rotte Laut Sawu, Laut Sulawesi, Perairan Bitung – Kep. Sitaro, Perairan Kepulauan Sangihe – TalaudLaut Maluku bagian utara, Perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat, Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua.

Sedangkan area perairan dengan tinggi Gelombang 4.0 - 7.0 meter (Very Rough Sea/Gelombang Sangat Tinggi) terdapat di wilayah Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian Barat dan selatan, Perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah dan Samudra Hindia barat Lampung hingga selatan Jawa Barat.

Guswanto mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (hujan lebat-sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, gelombang tinggi, dan lain-lain) dan dampak terhadap bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan lain-lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini