3 Aksi Ganjar soal Konflik Desa Wadas: Minta Maaf Hingga Telepon Pengirim WA ke Ponselnya

Ganjar Pranowo banyak dapat kritikan soal konflik di Desa Wadas.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 09 Februari 2022 | 14:58 WIB
3 Aksi Ganjar soal Konflik Desa Wadas: Minta Maaf Hingga Telepon Pengirim WA ke Ponselnya
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menerima keluhan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono ihwal kendala perizinan nelayan.

SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo banyak dapat kritikan soal konflik di Desa Wadas. Di sana puluhan warga ditangkap polisi terkait penolakan penambangan batu andesit untuk proyek strategis nasional Bendungan Bener.

Ganjar Pranowo mengungkapkan sudah menempuh proses panjang terkait rencana pembangunan Bendungan Bener dan selama proses itu, pihaknya membuka lebar ruang dialog kepada masyarakat, khususnya warga yang masih menolak.

Proses pembangunan Bendungan Bener berjalan cukup lama, yakni sejak 2013. Percepatan pembangunan memang dilakukan, karena proyek itu memberikan manfaat banyak untuk warga.

Selain bisa mengaliri irigasi sebesar 15,519 hetar lahan, tempat ini juga bisa menjadi sumber air bersih, sumber energi listrik, pariwisata dan lainnya.

Baca Juga:Viral, Video Kakek Tua di Desa Wadas Dikeroyok Polisi Berpakaian Preman, Gus Nadir: Tolong Pak Kapolri!

Berikut 3 aksi Ganjar Pranowo terkait konflik Desa Wadas:

1. Telepon pengirim WhasApp ke ponselnya

Ganjar Pranowo mengaku mendapat ribuan pesan WhatsApp (WA) pasca terjadi kericuhan sengketa lahan di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jateng.

Melansir Hops.id -- jaringan Suara.com, selain dirinya, Ganjar menjelaskan sejumlah pihak terkait juga mendapat pesan yang sama di WA terkait sengketa Wadas.

"Saya kira, saya, Pak Kapolda, Komnas HAM, sama mendapatkan WA cukup banyak. Saya mendapat pesan ratusan, mungkin ribuan," ujar Ganjar dalam konfrensi pers di Polres Purworejo, Jawa Tengah pada Kamis, 9 Februari 2022.

Baca Juga:Akun Instagram Mendadak Hilang Usai Unggahan Video Wadas, Begini Respons LBH Yogyakarta

Kendati demikian Ganjar mengaku tak mengabaikan begitu saja pesan WA yang diterimanya.

Dia pun merespons dengan menelpon satu per satu secara acak nomor yang mengirimkan pesan WA tersebut.

Mereka yang menghubungi Ganjar beberapa di antaranya mempertanyakan soal Wadas, tak sedikit pula yang marah hingga memberikan klarifikasi.

"Yang beberapa di antaranya saya telepon satu per satu, dan ternyata bukan cuma dari Purworejo, tapi banyak juga dari luar Pulau Jawa. Informasinya memang berbeda, ada yang ingin tahu, ada yang marah, ada yang sekadar ingin klarifikasi," jelas Ganjar.

"Kami mencoba menjelaskan secara random kepada mereka, dan ternyata memang mereka tidak banyak yang tahu. Karena ketidahtahuan ini maka kami berkumpul, bertemu, untuk menjelaskan apa saja yang mesti kita bereskan," tandasnya.

2. Temui Warga

Ganjar Pranowo menyatakan, dirinya menghormati masyarakat Desa Wadas yang masih menolak bekerjasama dalam proses pengadaan tanah quarry untuk proyek Bendungan Bener.

Ganjar menyatakan siap membuka ruang dialog bersama Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Politisi PDI Perjuangan itu menerangkan, banyak pihak yang menyuarakan terkait kasus di Desa Wadas, ternyata tidak paham dengan kondisi yang sebenarnya.

"Hingga tadi malam, saya mendapat telpon dan pesan dari berbagai pihak yang menanyakan terkait hal ini. Setelah saya telpon satu-satu, ternyata banyak yang tidak paham. Makanya, hari ini saya ingin memberikan keterangan agar semuanya jelas," ucap Ganjar di Purworejo Rabu (9/2/2022).

Ganjar menerangkan, bahwa bendungan Bener adalah salah satu proyek strategis nasional di Jawa Tengah. Selain itu, terdapat 14 proyek bendungan lain yang masuk proyek strategis nasional, dimana 5 bendungan diantaranya sudah diresmikan, yakni Bendungan Jatibarang, Bendungan Gondang Karanganyar, Pidekso Wonogiri, Logung Kudus dan Randugunting Blora.

3. Minta Maaf

Ganjar Pranowo menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat khususnya warga Wadas Purworejo terkait peristiwa yang terjadi di Desa Wadas pada Selasa (8/2/2022).

Ganjar juga menegaskan dirinya bertanggungjawab atas peristiwa yang terjadi di Wadas itu.

Termasuk terkait sejumlah masyarakat yang diamankan oleh pihak kepolisian, dirinya meminta untuk dibebaskan.

Ganjar menegaskan sudah menempuh proses panjang terkait pembangunan bendungan Bener ini.

Selama proses itu, pihaknya membuka lebar ruang dialog kepada masyarakat, khususnya mereka yang masih menolak.

Demikian aksi Ganjar Pranowo terkait konflik Desa Wadas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak