SuaraJawaTengah.id - Nama Sartoyo Lubarto mungkin masih terdengar asing ditelinga masyarakat Indonesia. Tapi pria paruh baya ini memiliki darah Indonesia dan ia menjadi sosok penting di negara Rusia.
Pengakuan Sartoyo Lubarto tersebut diketahui dari kanal youtube Orvala, dalam video berdurasi 23 menitan itu. Lubarto mengawali perbincangan dengan seorang wanita dengan membuka identitasnya.
"Nama saya Sartoyo Lubarto, seperti anda tahu Sartoyo adalah nama keluarga (Indonesia). Ayah saya dari Indonesia. Sedangkan Lubarto adalah keturunan dari nama ibu saya Lyuba Lyubov," buka Lubarto.
"Saya lahir dan besar di Rusia. Namun, sebenarnya secara tidak langsung saya dibesarkan oleh ayah (orang Indonesia)," sambungnya.
Baca Juga:Hujan Lebat Diprediksi akan Guyur Jawa Tengah, Ini Prakiraan Cuaca dari BMKG
Lantas Lubarto melanjutkan bahwa ayahnya berasal dari Banyumas, Jawa Tengah. Di keluarga ayahnya itu, ia memiliki saudara.
"Orang tua ayah saya memiliki 9 anak itu merupakan keluarga yang besar. Saya tau persis, keluarga di Jawa orang-orangnya paling ramah," jelas Lubarto.
Meski lahir dan besar di Rusia, ternyata Lubarto memiliki cita-cita mulia untuk Ibu Pertiwi yaitu menjalani hubungan Internasional dengan Rusia secara baik.
Jalan Lubarto untuk mewujudkan hal tersebut terbilang mudah. Pasalnya, saat ini ia menjabat sebagai Ketua Komite Ekspor Impor Rusia.
Lebih lanjut, Lubarto menyebut jika Indonesia dan Rusia memiliki potensi besar untuk menjalani kerja sama dalam bidang apapun. Bahkan dalam waktu dekat, menurut Lubarto akan diadakan sebuah event yang melibatkan Indonesia-Rusia.
Baca Juga:Puan Maharani Bocorkan Ciri-ciri Capres PDIP, Sosoknya Disebut Mirip Gubernur
"Jika kami mengadakan event industri asing, pada 10-11 Maret di Jakarta. Maka ini akan menjadi event penting. Indonesia dalam hubungan Internasional dengan Rusia memiliki potensi besar,"
"Secara Indonesia dan Rusia ini mirip, karena kedua negara itu serupa dalam budaya. Mereka juga adalah negara multinasional dengan bahasa yang berbeda," paparnya.
Lubarto mengakui untuk menjalani hubungan Internasional dengan Indonesia dibutuhkan suatu pendekatan khusus agar nantinya dapat terlaksana dengan baik.
Seperti diketahui, Lubarto pernah terlibat dalam negosiasi pembelian Pesawat Sukhoi SU-35. Sayangnya, rencana pemerintah Indonesia untuk membeli pesawat tempur super hebat itu dibatalkan.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan