Berkah di Tengah Pandemi, Arianto dapat Jutaan Rupiah dari Usaha Telur Jangkrik

Telur jangkrik bisa hasilkan cuan hingga jutaan, Peluang ini ternyata sudah dibuktikan Arianto (33) warga Banjarnegara

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 22 Maret 2022 | 15:18 WIB
Berkah di Tengah Pandemi, Arianto dapat Jutaan Rupiah dari Usaha Telur Jangkrik
Budidaya telur jangkrik di Banjarnegara hasilkan jutaan rupiah. (Suara.com / Citra Ningsih) 

SuaraJawaTengah.id - Siapa sangka, telur jangkrik bisa hasilkan cuan hingga jutaan. Peluang ini ternyata sudah dibuktikan Arianto (33) warga Banjarnegara, Jawa Tengah.

Warga Desa Somawangi RT 5 RW 4, Mandiraja, Banjarnegara ini sudah satu tahun menggeluti pekerjaan yang tak banyak orang lirik. 

Berawal dari ikut teman, ia tertarik kemudian belajar tentang budidaya telur jangkrik. Sebelumnya, Arianto sudah melalang buana untuk bekerja, sampai pada akhirnya ia memutuskan untuk fokus produksi telur jangkrik di kampung halamannya.

"Belajar ternak sama teman. Iya, dulu pernah kerja merantau, jadi teknisi audio dan pekerjaan lainnya, banyak lah, " ungkapnya, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga:Ziarah Kubur Jelang Ramadan di Tengah Pandemi Covid 19

Dalam sehari, Arianto bisa menghasilkan telur sebanyak 1 kilogram dari 8 kilogram indukan. "Untuk produksi, indukan 8 kilogram bisa menghasilkan 1 kilogram telur jangkrik dalam sehari, " katanya.

Budidaya telur jangkrik di Banjarnegara hasilkan jutaan rupiah. (Suara.com / Citra Ningsih) 
Budidaya telur jangkrik di Banjarnegara hasilkan jutaan rupiah. (Suara.com / Citra Ningsih) 

Arianto mengambil telur jangkrik selama dua hari sekali atau sebanyak 2 kilogram tiap panen. Harga telur jangkrik ia jual mulai dari harga Rp200 ribu sampai Rp250 ribu.

"Ya kalau pas barangnya langka permintaan tinggi itu harga akan naik,"jelasnya.

Dengan dua kali panen, Arianto mendapat omzet sampai Rp 5 juta satu bulan. "Omzet per bulan Rp 4 juta sampai Rp 5 juta, "terangnya.

Hasil penjualan telur jangkrik dinilai lebih menguntungkan dibandingkan dengan menjual jangkrik nya. Jika menjual telur dapat menghasilkan Rp 5 juta per bulan, menjual jangkrik hanya mencapai Rp 2 juta per bulan.

Baca Juga:Ada Kabar Baik untuk ASN dari Menpan RB Tjahjo Kumolo

"Kalau omzet penjualan jangkrik nya Rp 2 juta per bulan, "katanya.

Ia mengungkapkan, jika telur tidak laku terjual sampai masa menetas, maka risikonya harus menyiapkan tempat baru.

"Risiko telur kalau tidak laku,  harus siap lahan atau box untuk tempat menetas," katanya.

Dengan memanfaatkan sosial media Facebook dan instagram, produk telur jangkrik sudah sampai di sejumlah kota tetangga seperti Wonosobo dan Purbalingga. Arianto menuturkan, sampai saat ini dirinya masih harus memenuhi permintaan area lokal.

"Pemasaran telur Wonosobo dan Purbalingga. Target masih lokal karena permintaan masih tinggi,"ujarnya.

Untuk proses jangkrik bertelur, mula mula ia menyiapkan pasir yang sudah diayak dan lembab dalam wadah.

Pasir tersebut digunakan sebagai media jangkrik bertelur. Setelah dua hari, pasir diangkat dan dituangkan kedalam bak berisi air kemudian saring.

Tumpukan telur berukuran mini akan tampak seperti butir beras. Sebelum dikemas, keringkan telur jangkrik terlebih dahulu.

Sementara untuk perawatan, Arianto cukup memberikan pakan berupa fur ayam atau sayuran di box tempat induk jangkrik.

"Untuk 8 kilogram indukan, pakan fur yang dibutuhkan sekitar 4 kilogram, " katanya.

Tempat yang digunakan Arianto untuk budidaya telur jangkrik tersebut adalah 12 meter kali 4 meter. Sedangkan ukuran box sebagai kandang jangkrik adalah 2 meter panjang, lebar 1 meter dan tinggi 70 centimeter.

Material yang digunakan untuk box atau kandang jangkrik adalah kayu dan kaso. Sementara sarangnya, Arianto menggunakan bekas tempat telur dan daun pisang. 

Kontributor : Citra Ningsih

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini